Singaraja- Empat mahasiswa Progran Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Undiksha mengikuti program internship di Australia. Sebelum berangkat, mahasiswa semester VII ini dilepas oleh Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd, Kamis (2/11/2023).
Kehadiran mahasiswa di ruang kerja rektor didampingi oleh Dekan FIP Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Widiana, S.Pd.,M.Pd bersama Ketua Gugus Kerjasama dan Internasionalisasi FIP Undiksha, Nice Maylani Asril, S.Psi., M.Psi., Ph.D dan anggota, Dewa Ayu Puteri Handayani, S.Psi., M.Sc.
Program internasional ini adalah program pertama di Fakultas Ilmu Pendidikan. Empat mahasiswa yang dilepas ini nantinya akan internship selama sekitar setengah bulan di salah satu sekolah di Melbourne, Australia. Mereka akan melakukan observasi di sekolah dan membantu guru untuk mempersiapkan pembelajaran. Selain itu juga akan belajar tentang kurikulum dan assesment terhadap peserta didik.
Rektor Undiksha, Prof. Lasmawan memberikan apresiasi atas program yang digagas oleh FIP Undiksha. Apresiasi juga ditujukan kepada mahasiswa atas sremangat dan motivasinya untuk mengikuti program internasional. Hal tersebut dinilai sebagai wujud dukungan untuk menjadikan Undiksha sebagai International Reputable University in Education and Leadership (IRUEL). Program seperti ini diharapkan dapat terus tumbuh. Mahasiswa juga diharapkan dapat menjadi pioneer dan motivasi bagi mahasiswa lainya untuk mengikuti program sama atau sejenisnya. Selain itu, dapat menjadikan kesempatan ini untuk meningkatkan kompetensi diri dan membangun relasi. “Saya berharap mahasiswa ini bisa menunjukkan kualitas terbaiknya,” ungkapnya.
Ketua Gugus Kerjasama dan Internasionalisasi FIP Undiksha, Nice Maylani Asril dan anggota, Dewa Ayu Puteri Handayani menjelaskan keikutsertaan mahasiswanya mengikuti program ini disuport oleh salah satu host family.
Sejak program internasional ini dilaunching di FIP Undiksha, mendapatkan sambutan yang positif dari mahasiswa. Jumlah pendaftarnya sebanyak 20 orang dan ini di luar dugaan. Akan tetapi jumlah yang lolos seleksi dibatasi sebanyak 4 orang. Seleksi berdasarkan dari IPK, CV, motivation later, kemampuan berbahasa Inggris dan wawancara. “Kami berharap setelah mereka selesai mengikuti program, ilmu itu bisa dibawa ke sini dan diaplikasikan di Indonesia,” kata Dewa Ayu Puteri.
Perluasan kerjasama dan peningkatan jumlah peserta program menjadi hal yang terus diupayakan oleh FIP Undiksha, baik dengan sekolah dan perguruan tinggi di Australia maupun di negara lainnya. (hms)