Singaraja- Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) terus melakukan terobosan untuk mencapai visinya “Menjadi Universitas Unggul yang berlandaskan falsafah Tri Hita Karana di Asia Tahun 2045” maupun tercapainya internationalization at home yang telah dicanangkan pada tahun 2019. Terobosan itu tidak hanya dengan merancang akreditasi internasional untuk sejumlah prodi. Pada tahun 2021 ini, juga dibentuk inisiasi kelas internasional yang orientasi mahasiswanya berlangsung, Kamis (16/9/2021) secara virtual.
Acara tersebut dibuka Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd. Beliau menyampaikan untuk mencapai visi lebih cepat, Undiksha terus bergerak untuk bisa menjadi perguruan tinggi excellent in teaching, research, and innovation. “Jika dilihat apa yang kita lakukan dan apa yang kita rencanakan sebagai inisiasi kelas internasional sesungguhnya bukan hal yang baru karena di program 4 tahun saya dipilih sebagai rektor sudah kita rencanakan. Pada tahun 2019, saya meletakan target Undiksha harus mampu menjadi rumah belajar bagi seluruh masyarakat internasional, baik degree maupun non degree program,” jelasnya.
Sebagai langkah awal, terdapat sembilan 9 prodi yang dibentuk menjadi inisiasi kelas internasional, yaitu Prodi S-1 Manajemen, Prodi S-1 Ilmu Hukum, Prodi S-1 Ilmu Komputer, Prodi S-1 PGSD, Prodi S-1 Penjaskesrek, Prodi S-1 Matematika, Prodi S-1 Pendidikan Bahasa Inggris, Prodi S-1 Kedokteran, dan Prodi S-2 Pendidikan Bahasa Inggris. Mahasiswanya adalah orang-orang pilihan karena dalam rekrutmen diambil mahasiswa terbaik yang lulus dari jalur penerimaan mahasiswa baru SNMPTN dan SBMPTN. Selain itu juga menguasai bahasa asing, khususnya bahasa Inggris. “Adik-adik mahasiswa diharapkan bisa menjadi contoh untuk yang lain dan diharapkan sembilan prodi ini menjadi trigger bagi prodi-prodi yang lainnya untuk siap menyatakan diri sebagai prodi yang siap go internasional,” tegasnya.
Disampaikan lebih lanjut, beberapa tahun terakhir, Undiksha telah menerima mahasiswa dari sejumlah negara dan telah melaksanakan program internasional, diantaranya pelatihan BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing), international credit transfer, community service, praktik mengajar, magang, serta program lainnya. Di tahun 2021 ini, Undiksha meluncurkan program unggulannya, yaitu fast-track (3+2) program bekerjasama dengan Ming Chi University of Technology (MCUT) Taiwan. Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa Undiksha untuk belajar di Undiksha selama 3 tahun untuk menempuh program sarjana dan dilanjutkan 2 tahun di MCUT Taiwan untuk menempuh program master. Sehingga dalam 5 tahun mahasiswa tersebut akan memperoleh gelar sarjana dari Undiksha dan gelas master dari MCUT Taiwan. Ini adalah program unggulan untuk memberikan international experience bagi mahasiswa Undiksha. Saat ini Undiksha mengirim 8 mahasiswa terbaiknya untuk mengikuti program ini.
Selain itu Undiksha juga telah menjalin kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di luar negeri dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan ini akan terus dimaksimalkan. “Kita berharap perguruan tinggi yang menjadi mitra kita yang sudah berkelas dunia yang kita ambil dari TOP 100 QS Ranking dan kita terus berusaha untuk mencapai itu,” ucap Rektor Jampel. Menyukseskan program ini, Rektor Jampel mendorong fakultas untuk terus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), penguasaan bahasa Inggris maupun penguasaan teknologi informasi. “Tunjukkan bahwa Undiksha mampu menjadi salah satu universitas yang unggul dan berdaya saing,” pintanya.
Kelas internasional, sambung Rektor Jampel sesungguhnya bukan hal baru bagi Undiksha. Sebelumnya pernah dirintis kelas bertaraf Internasional di Fakultas MIPA. Kompetensi lulusannya dapat diperhitungkan, baik dari sisi penguasaan pengetahuannya, penguasaan bahasanya, maupun penguasaan teknologi. “Tamatan itu banyak sekali mengajar di kelas-kelas atau sekolah-sekolah, atau institusi-institusi bertaraf Internasional, dan studi lanjutnya banyak yang di luar negeri,” pungkasnya.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Undiksha, Dr. Gede Rasben Dantes, S.T.,M.T.I., yang menjadi pemateri dalam orientasi mahasiswa menyampaikan pembentukan kelas internasional ini terdiri atas tiga tahapan. Pertama, inisiasi kelas internasional, yaitu pendidikan dan pengajaran menggunakan bilingual, yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. “Akan tetapi diharapkan para dosen dan mahasiswa terus meningkatkan potensi dirinya,” katanya.
Tahapan kedua adalah kelas internasional parsial. Proses pendidikan dan pengajaran menggunakan bahasa Inggris secara penuh, sudah ada mahasiswa dari luar negeri untuk mengambil credit transfer, begitu juga mahasiswa Undiksha dapat mengambil matakuliah di universitas mitra di luar negeri. Tahapan ketiga adalah kelas internasional utuh, yaitu mahasiswa dari luar negeri mengambil degree (gelar sarjana/master) di Undiksha. “Pesan saya, jangan pernah takut untuk belajar,” pungkasnya. (hms)