Singaraja- Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu Universitas Pendidikan Ganesha (LPPPM-Undiksha) menggelar rapat koordinasi terkait pelaksanaan program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) tahun 2020, Rabu (20/5/2020). Di tengah situasi yang masih masih diselimuti Covid-19, pelaksanaan program tahunan itu disiapkan mode baru.
Kepala Pusat PLP Dr. Dewa Bagus Sanjaya, M.Si., menjelaskan program tersebut dijadwalkan berlangsung pada Agustus – Oktober mendatang. Namun belum ada jaminan pada waktu itu situasi sudah bisa lepas dari Covid-19. Oleh sebab itu, Undiksha menyiapkan mode yang disebut Pengenalan Lapangan Persekolahan Berbasis Pembatasan Sosial (PLPbPS). “Di tengah situasi yang belum ada kepastian ini, tentu Undiksha berupaya melakukan inovasi untuk pelaksanaan program,” jelasnya.
Pada rapat tersebut juga diisi arahan dari Ketua LPPPM Undiksha, Prof. Dr. AAIN. Marhaeni, M.A. Ia yang didampingi Sekretaris LPPPM Prof. Dr. I Made Ardana, M.Pd., menegaskan Undiksha siap melaksanakan praktik lapangan di tengah pandemi ini. “Program ini kami persiapkan sebaik mungkin. Sehingga di tengah pandemi ini dapat berjalan sesuai harapan,” ucapnya.
Dijelaskan, setidaknya ada 7 karakteristik PLPbPS, yaitu (1) diberlakukan di masa pandemi, (2) kebebasan bagi mahasiswa menentukan sekolah latihan, (3) tuntutan kreativitas dan inovasi pembelajaran sesuai situasi, (4) pembatasan dalam jumlah anggota kelompok belajar, (5) bimbingan online, (6) monitoring online, dan (7) modifikasi intrumen penilaian sesuai situasi. Pada program ini, basis pembatasan sosial benar-benar ditekankan untuk mendukung upaya pemerintah memutus matarantai penyebaran Covid-19. “Pada intinya kami ingin program ini berjalan tanpa melanggar protokol pencegahan Covid-19,” tegasnya.
Universitas terkareditasi unggul ini juga menerapkan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri berbasis Daring. Konsep pelaksanaannya juga serupa dengan PLPbPS. Meskipun program baru, mahasiswa didorong bisa maksimal menggali persoalan di masyarakat, khususunya berkaitan dengan dampak pandemi Covid-19 dan mampu melahirkan sebuah solusi. (rls/hms)