Singaraja- Kehadiran pandemi Covid-19 telah memicu perubahan, salah satunya pada aspek ekonomi. Sektor yang secara nyata terkena dampak adalah sektor perdagangan produk industri kecil dan menengah. Penurunan nilai jual tidak dapat terelakkan. Realitas ini salah satunya membelit usaha kopi bubuk robusta Desa Belatungan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan.
Penurunan nilai jual juga disebabkan promosi yang belum maksimal, yang selama ini hanya dilakukan secara offline lewat pameran yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah. Persoalan tersebut mendapat perhatian dari akademisi Universitas Pendidikan Ganesha. Melalui Pengabdian kepada Masyarakat pada skema Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM), dilakukan pendampingan kepada BUMDES Desa Belatungan oleh tim yang terdiri atas I Nyoman Sukarta, S.Pd., M.Si., Dr. I Dewa Ketut Sastrawidana, M.Si dari Undiksha dan Made Madiarsa, M.MA., dari Universitas Panji Sakti. Program ini berlangsung sejak April hingga Oktober 2021, dengan tahapan terdiri atas komunikasi bersama pemerintah desa, mempersiapkan sarana kegiatan, dan penyusunan materi pelatihan. Secara khusus sejak bulan Agustus, masuk ke kegiatan inti berupa edukasi manajemen usaha dan pengemasan produk, pelatihan/pendampingan pembuatan kemasan, membuat media promosi online, pembukuan keuangan usaha berbasis IT, dan penyerahan bantuan peralatan pengemasan dan promosi produk.
Ketua Tim PPDM, I Nyoman Sukarta menjelaskan kreativitas dan inovasi sangat perlu dalam rangka memperluas jangkauan pemasaran dan peningkatan nilai jual produk, terlebih di tengah era new normal sebagai dampak hadirnya pandemi Covid-19. Pemanfaatan teknologi informasi dinilai menjadi salah satu solusi yang tepat. “Dari hal itu, pendampingan yang kami dilakukan lebih ditujukan untuk memodernisasi usaha BUMDES melalui perbaikan tata kelola usaha, perbaikan kualitas kemasan dan promosi online,” jelasnya, Rabu (13/10/2021).
Disampaikan lebih lanjut, PPDM ini bersifat stimulus. Oleh karena itu, perlu ada dukungan berkelanjutan dari masyarakat, khususnya generasi muda. “Kami berharap melalui program ini, masyarakat semakin gencar melakukan promosi produk, semakin inovatif agar kopi robusta ini dapat terus bersaing di pasar,” imbuhnya. Guna mengakslerasi terwujudnya usaha desa yang modern berbasis IT, Tim pelaksana PPDM Undiksha memberikan bantuan 1 unit mesin sealer untuk membuat desain kemasan yang lebih elegan serta laptop sebagai sarana promosi online.
Perbekel desa Belatungan I Dewa Nyoman Widi Sucipta mengatakan upaya promosi telah dilakukan oleh BUMDes melalui akun bisnis yang dimilikinya. Program PPDM Undiksha ini diharapkan dapat semakin memberikan angin segar untuk peningkatan nilai jual kopi robusta yang menjadi salah satu komoditas unggulan Desa Belatungan. “Kami mengucapkan terimakasih kepada Undiksha atas bantuan dan perhatiannya,” pungkasnya.
Untuk diketahui, program PPDM ini sudah memasuki tahun ke-3. Pada tahun 2019, tim memberikan pembinaan untuk produksi kompos guna mendukung produktivitas kopi. Sedangkan pada tahun 2020, terdapat inovasi penganekaragaman cita rasa kopi. Program-program tersebut sepenuhnya dalam rangka meningkatkan kualitas potensi desa yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani. (rls/hms)