Jakarta- Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd telah dilantik menjadi Rektor Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), periode 2019-2023 oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, Jumat (12/4/2019). Pada jabatan kedua ini, internasionalisasi lembaga menjadi salah satu hal yang dikuatkan.
Pelantikan tersebut juga bersamaan dengan tujuh pejabat lain berdasarkan Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 12447/M/KP/2019, 12448/M/KP/2019, 12449/M/KP/2019, 12450/M/KP/2019, 12451/M/KP/2019, 12452/M/KP/2019, dan 12453/M/KP/2019 yang ditandatangani pada 11 April 2019. Jampel mengatakan pascapelantikan segera merapatkan barisan dengan pimpinan fakultas maupun unit di lingkungan Undiksha. Agenda ini sekaligus untuk menyampaikan visi rektor empat tahun kedepan, yakni mewujudkan Undiksha yang unggul berlandaskan Tri Hita Karana melalui internasionalisasi dan trend center university. Selain itu juga semakin memantapkan komitmen untuk mewujudkan visi lembaga menjadi universitas unggul berlandaskan falsafah Tri Hita Karana di Asia pada tahun 2045. “Setelah ini tentu langsung mempersiapkan program kedepan. Peningkatan publikasi dan riset menjadi salah sati fokus untuk digarap. Ini yang ditekankan Bapak Menteri. Termasuk juga penguatan internasionalisasi yang telah dicanangkan 2019 ini,” jelasnya usai pelantikan yang berlangsung di Gedung Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta.
Soal peningkatan publikasi dan riset sejatinya sudah dicanangkan pada jabatam periode pertamanya. Hal tersebut juga didukung dengan pembentukan tim percepatan dan hasilnya sangat positif. Jumlah publikasi dan riset meningkat cukup signifikan. Keduanya itu telah masuk dalam pencananangan reputable international university, tahun 2019-2020, disamping program lain, yakni mengembangkan kurikulum yang berbasis KKNI dengan pengakuan internasional, pengembangan infrastruktur yang terstandarisasi internasional, mereformasi tata kelola perguruan tinggi yang demokratis, humanis dan kolaboratif berbasis layanan ubiquitous dengan pemanfaatan teknologi informasi modern. Tak kalah penting juga dilakukan menguatan dan meningkatkan SDM, baik pegawai maupun dosen yang memiliki pengakuan internasional.
Sementara itu, untuk tahun 2021-2023 dicanangkan sebagai tahun trend center university. Programnya, menjadikan Undiksha sebagai rujukan dan role model pembelajaran nasional. Selain itu ada pula pengembangan riset yang menjadi rujukan nasional dan internasional, mengembangkan hilirisasi hasil riset berbasis tujukan dunia industry dan role model rekayasa sosial, menjadikan Undiksha sebagai rujukan publikasi dengan indexasi individu dan lembaga yang tinggi. Penguatan SDM juga masih menjadi perhatian pada tahun ini. Ditargetkan juga bisa menjadi rujukan nasional. Di tengah persaingan yang semakin ketat, juga dikembangkan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). “Saya juga ingin Undiksha bisa menjadi rujukan pembelajaran melalui program persekolahan, pendidikan dan pelatihan,” jelasnya.
Di luar program itu, pasca pelantikan, mantan Wakil Rektor II Undiksha ini juga mempersiapkan nama-nama Wakil Rektor yang akan mendampingi dalam melancarkan realisasi program itu. Siapakah dia, belum diungkapkan. “Yang jelas Warek I dan III yang sekarang tidak bisa menjabat lagi,” ucap akademisi asal Kuta Selatan, Kabupaten Badung ini. Disinggung soal prinsip membangun lembaga, sambungnya yang terpenting adalah menjaga kondusifitas dan komitmen. “Prinsip saya bagaimana kita bekerja dengan damai,” imbuhnya.
Menristekdikti, Mohamad Nasir memerintahkan kepada para pejabat baru tersebut untuk menghindari konflik di lembaga dan berfokus tata kelola yang dapat dipertanggungjawabkan di hadapan masyarakat. “Para pejabat ini harus bekerja sama dengan lingkungan yang ada di dalamnya, untuk mencapai tujuan universitas, institut, dan politeknik. Ini sangat penting untuk memajukan perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta yang ada di Indonesia. Yang menjadi perhatian kita adalah masalah good university governance, tata kelola universitas yang baik,” tegasnya.
Pejabat tersebut juga didorong untuk memajukan institusi, antara lain dengan menaikkan peringkat Institusi dan mendorong riset, teknologi dan inovasi melalui peningkatan jumlah publikasi, penelitian terapan dan/atau inovasi, mendorong para inovator untuk pencapaian paten dan mendorong jiwa kewirausahaan dari para anak didik. “Mahasiswa dan mahasiswi juga harus didorong untuk menjadi seorang inovator,” pungkasnya. (hms)