Singaraja- Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) telah melakukan gerakan untuk mengantisipasi kebijakan kampus merdeka dan merdeka belajar yang dikeluarkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Hal tersebut mendapat apresiasi dari Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbud, Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, MP., saat memberikan sosialisasi, Sabtu (15/2/2020). “Saya sangat yakin Undiksha bisa menjadi inspirasi untuk perguruan tinggi lain,” katanya.
Keyakinan itu tidak terlepas dari upaya perguruan tinggi negeri terbesar di Bali Utara ini yang telah merancang program belajar mahasiswa di luar program studi sejak tahun 2019 yang juga tertuang dalam kurikulum. “Ini salah satu bentuk untuk mendukung mewujudkan kampus merdeka dan merdeka belajar,” jelasnya.
Mengantisipasi kebijakan itu, perguruan tinggi juga perlu melakukan kolaborasi secara masal, seperti kerjasama dengan perguruan tinggi di ranking 100 dunia. Oleh Kemendikbud, hal ini akan difasilitasi, termasuk untuk Undiksha. “Dalam waktu dekat kami menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi ranking 100 dunia. Perguruan tinggi akan kami fasilitasi,” sebutnya.
Mengkampanyekan program kampus merdeka dan merdeka belajar, Kemendikbud juga menggandeng Undiksha untuk menyasar wilayah Indonesia Timur, bekerjasama dengan LLDIKTI. Mengimbangi gerakan ini, pihaknya juga akan mendesain untuk pelaksanaan program yang melibatkan dosen dan mahasiswa untuk meningkatkan proses pembelajaran yang khusus dalam bidang sains, teknologi, matematika dan bahasa Inggris. “Gerakan ini sangat penting untuk era sekarang,” kata Paris.
Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd.,mengatakan komitmen untuk mendukung kebijakan kampus merdeka dan merdeka belajar. Sebagai bukti, pihaknya telah melakukan focus group discussion secara khusus untuk merumuskan kebijakan yang akan diterapkan. “Kami sudah melakukan langkah antisipasi untuk kebijakan ini. Sama seperti publikasi jurnal. Sebelum kebijakan keluar, setahun sebelumnya kami sudah mulai,” sebutnya. (hms)