Singaraja- Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) berpartisipasi dalam Indonesia Higher Education Expo (IHEE) yang diselenggarakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Dili, Timor Leste, 25 sampai 27 April 2019. Ajang itu tak hanya sebagai media memperkenalkan lembaga, namun juga sekaligus seleksi penerimaan mahasiswa baru. “Kami tidak hanya memberikan informasi terkait universitas. Tetapi juga langsung melakukan seleksi,” ungkap Wakil Rektor I Undiksha, Prof. Dr. Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si saat dikonfirmasi, Jumat (26/4/2019).
Mantan Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Undiksha ini menjelaskan ada 35 siswa SMA/SMK yang mengikuti seleksi, setelah sebelumnya diberikan sosialisasi berkaitan dengan pendidikan di Undiksha maupun program studi yang ditawarkan. “Sosialisasi dilakukan melalui stand. Kami juga diberikan waktu khusus. Cukup banyak yang tertarik untuk mengikuti seleksi,” terangnya.
Siswa itu, sambungnya cukup tertarik dengan beberapa program studi, seperti Pendidikan Teknik Informatika, Ilmu Komputer, Sistem Informasi, Akuntansi, Manajemen, Pendidikan Bahasa Inggris dan Ilmu Hukum. “Untuk soal tesnya kami memang siapkan. Ini seleksi jalur mandiri,” terangnya. Meskipun nantinya peserta tersebut dinyatakan lulus seleksi, kemungkinan tidak seluruhnya bisa mengikuti perkuliahan tahun ajaran 2019/2020 di Undiksha. “Tahun ajaran disini (Timor Leste-red) tidak sama dengan di Indonesia. Kelulusan siswanya baru bulan Desember. Jadi yang bisa kuliah nanti yang lulus SMA/SMK tahun lalu. Sedangkan yang masih kelas XII sekarang ikut tahun depan. Nilai seleksinya tetap diakui,” sebut Arnyana.
Meski berbeda negara, ditegaskan Undiksha berupaya memberlakukan biaya pendidikan yang merakyat. Uang Kuliah Tunggal (UKT) tidak dibedakan. Dari segi beasiswa juga diupayakan tersedia. “Biasanya kalau mahasiswa dari luar negeri, biayanya dibedakan. Tetapi kami upayakan sama dengan mahasiswa dalam negeri,” ucapnya.
Kehadiran mahasiswa dari luar negeri, menurut akademisi asal Kabupaten Gianyar ini sangat penting untuk mendukung program internasionalization at home yang telah dicanangkan Rektor tahun 2019 ini, disamping akreditasi lembaga. “Ini penting untuk meningkatkan grade lembaga. Terutama dalam mendukung internasionalisasi,” imbuhnya. (hms)