Masa pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung setahun lebih memang memberikan dampak yang sangat luar biasa bagi kehidupan masyArakat, terlebih dalam bidang ekonomi. Tetapi dimasa seperti inilah justru banyak ide kreatif yang terlahir dari seseorang. Ide yang sekaligus sebagai jalan untuk bertahan hidup.
Ni Ketut Devi Putri Iriani adalah salah satu mahasiswa Undiksha yang melihat peluang usaha di masa pandemi ini. Mahasiswa Jurusan Ekonomi dan Akuntansi ini membuat usaha yang diberi nama Crobox (@crobox_). Produk yang dibuatnya berupa kerajinan rajut, seperti gantungan kunci, boneka rajut, straps masker, gelang, sling bag, dan lainnya dalam sebuah box. “Saat pandemi saya membuat usaha ini, berawal dari hobi untuk menghabiskan waktu luang saya dan dari situ ternyata banyak teman-teman yang minat dan tertarik untuk membelinya, mengapa tidak saya buatkan usaha sekaligus menambah bekal saya,” ujarnya, Selasa (3/8/2021)
Mahasiswi semester 7 ini tak memungkiri jika ada kesulitan yang harus dihadapi dalam menjalankan usaha. “Kesulitan yang saya alami yaitu, pengerjaan yang memakan waktu, yang mana satu project membutuhkan beberapa jam atau bahkan hari dalam pengerjaannya. Karena selain kuliah, saya mengikuti beberapa organisasi tentunya harus bisa membagi waktu disana,” ungkapnya.
Dari kesulitannya tersebut, dirinya juga bisa belajar untuk memanajemen waktu. Maka tak heran ketika pesanannya banyak dan tidak bisa dikerjakan, sendiri ia akan mencari tenaga tambahan dari ibu-ibu pengerajin. “Saat ini saya masih kuliah dan dari kegiatan usaha ini saya harus membagi waktu. Saya akan membuat produk jika waktu saya sudah senggang dan saya juga meminta bantuan dari ibu-ibu pengrajin rajut di Desa Pujungan yang terkenal akan keahlian rajutnya,” sambungnya.
Menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi Undiksha, ia mengaku beruntung, karena keterampilan yang dimiliki dapat ditopang dengan ilmu bisnis dari mata kuliah kewirausahaan dan ada juga YES (Young Entrepreneur Assosiation). Selain itu juga, ia mengakui keberhasilannya ini tak terlepas dari dukungan para dosen yang ada. “Prodi saya tentunya sangat mendukung untuk mengembangkan usaha. Para dosen juga membantu saya dalam mengikuti beberapa kegiatan pendanaan. Seperti PMW (Program Mahasiswa Wirausaha) 2020 dan KBMI 2021 (Kegiatan Berwirausaha Mahasiswa Indonesia). Dari pendanaan tersebut saya mampu mengembangkan usaha lebih baik lagi,” ujar mahasiswa kelahiran 2000 ini.
Dari modal Rp.500.000, Devi sapaan akrabnya bisa mendapatkan keuntungan yang mampu menjadi bekal hidup setiap bulan. Dikarenakan usaha yang dimilikinya ini di buat ketika masa pandemi, maka Devi memilih untuk memasarkan produknya melalui media sosial, yaitu Instagram dan juga Tiktok (@crobox_) serta memanfaatkan e-commerce seperti Shopee dan Muselo untuk memasarkan produknya. “Karna usaha ini saya mulai di masa pandemi tentu saya sudah mengetahui risiko penjualannya, sehingga untuk memperluas pasar, saya menjualnya via platform media sosial dan e-commerce yang ada,” ungkapnya.
Gadis kelahiran Nabire ini menyadari jika wirausaha sangat penting bagi anak muda. Selain sebagai ruang untuk mendapatkan penghasilan, juga bisa membantu untuk membuka lapangan pekerjaan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Kedepan dirinya ingin mengembangkan usahanya dengan membuat produk-produk baru mengikuti trend di masyarakat serta berharap bisa membuka toko dan tempat produksi untuk mempermudah jalannya usaha. “Karena saat ini saya masih menggunakan kos saya sebagai tempat produksi, kedepan saya berharap bisa membuka toko dan juga tempat produksi utuk mempermudah jalannya usaha. Selain itu juga tetap membuat produk baru mengikuti trend di masyarakat,” tutur mahasiswi kelahiran 15 Oktober ini.
Semoga langkah Devi dalam memulai untuk berwirausaha ini bisa memacu semangat Mahasiswa Undiksha lainnya untuk berani membuat dan mengembangkan kreatifitasnya, serta mampu memanfaatkan teknologi yang ada, sehingga usaha yang dibuat tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri, namun juga bermanfaat bagi orang disekitarnya. (hms)