Singaraja – Kiprah generasi muda yang tercatat sebagai mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) yang menjadi perwakilan Provinsi Bali dalam program Pertukaran Pemuda Antar Provinsi (PPAP) Tahun 2023 tidak hanya Ni Luh Eniasih dari prodi Ilmu Hukum. Mahasiswa lainnya adalah I Made Dwi Pramana.
Mahasiswa prodi Pendidikan Matematika ini mengawali perjalannya pada ajang nasional tersebut sebagai delegasi Kabupaten Badung, tanah kelahirannya. Ia mengikuti seleksi di tingkat Provinsi Bali dan pada akhirnya dipercaya mewakili Bali ke tingkat nasional. Ia mendapatkan penempatan di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Ia mengikuti program ini dari 3 Juli hingga 7 Agustus 2023.
Ajang nasional ini bertujuan untuk membentuk karakter Pemuda Indonesia yang mandiri, unggul, dan berdaya saing sekaligus berjiwa kepeloporan, peduli, dan kesukarelawan sosial dengan berlandaskan semangat gotong royong yang harapannya dapat mendorong Indeks Pembangunan Pemuda dan Pembangunan Daerah di Provinsi Penempatan.
Ajang yang diikuti oleh 70 peserta dari 35 provinsi di Indonesia ini diisi dengan kegiatan kepemudaan yang strategis dan unggulan untuk bisa dilakukan secara kolaboratif lintas sektoral atau lintas kementerian. Kolaboratif yang dimaksud adalah bisa dilakukan dengan berbagai bentuk kegiatan, seperti pelatihan, penyediaan modal, bimbingan manajemen, dan lainnya.
Saat ini di daerah penempatannya, Dwi Pramana membentuk program desa wisata. Program ini diharapkan dapat menjadikan Desa Mekar Jaya sebagai desa wisata dengan memanfaatkan kearifan lokal di daerah tersebut. Desa Wisata ini di-launching pada 29 Juli 2023 dan sekaligus membentuk Pokdarwis beserta paket wisata berbasis wellness tourism.
Keikutsertaannya pada ajang ini karena ingin mencoba keluar dari zona nyaman untuk mencari pengalaman dan ilmu-ilmu yang mungkin tidak bisa didapatkannya di daerah asal. Selain itu ia ingin mencari relasi dan membuktikan bahwa pemuda bisa menjadi agen perubahan. “Tidak hanya itu, saya juga ingin membuktikan bahwa Pemuda bisa menjadi agent of change,” terangnya.
Keikutsertaannya dalam program ini tentu tidak terlepas dari dukungan orang tua, Pemerintah Kabupaten Badung, Pemerintah Provinsi Bali, dan juga Undiksha. “Orang tua sangat mendukung penuh setiap kegiatan yang saya ikuti selagi kegiatan tersebut berdampak positif,” jelasnya.
Banyak hal dan manfaat yang dirasakannya selama mengikuti kegiatan ini. Mulai dari mengenal keberagaman budaya, potensi dan tradisi dari setiap daerah yang ada di Indonesia serta menambah wawasan baru dan ilmu-ilmu berharga lainnya. (hms)