Singaraja- Program Pengenalan Lapangan Persekolahan Luar Negeri (PLP-LN) tahun 2021 yang digulirkan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) bekerja sama dengan Tarlac Agricultural University (TAU) Filipina telah ditutup, Selasa (1/6/2021). Rupanya, mahasiswa yang mengikuti program internasional ini memiliki cerita tersendiri. Cerita yang menyangkut motivasi maupun pengalaman yang didapatkan. Salah satunya dari Ni Putu Ayu Niya Loviyani.
Niya, sapaan akrabnya adalah mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris. Ia membagi cerita tentang alasan untuk ikut program PLP-LN. Langkahnya itu bukan semata-mata karena untuk menambah pengalaman bidang pengajaran dan pembelajaran. Akan tetapi, lebih dari itu untuk menjawab keraguan dari sejumlah orang akan dirinya bisa mengikuti program internasional. Keraguan itu, diakui telah menimbulkan ketidaknyamanan pada dirinya, tetapi itu tidak membuatnya menyerah. Dirinya justru menjadikan itu sebagai motivasi untuk mengikuti seleksi. “Pembimbing akademik saya mengatakan jika saya tidak mencobanya, maka saya telah kalah saat itu juga. Maka motivasi saya berasal dari rasa cinta dari orang-orang sekitar saya serta mimpi saya untuk menjadi sukses di masa depan nanti,” tuturnya, Selasa (8/6/2021).
Pelaksanaan program yang bertepatan dengan masa pandemi Covid-19 memberikan pengalaman bagi dirinya, bahkan mungkin juga untuk mahasiswa yang lain. PLP yang berjalan secara daring tidak jarang membuat para siswa mengalami kendala sinyal. Akan tetapi, mahasiswa semester VI ini tetap memahami dan mengerti, lalu turut menyesuakan diri. “Saya secara otomatis harus bisa beradaptasi dengan situasi dan kondisi,” katanya.
Tantangan lainnya adalah adanya rasa kurang percaya diri dari sejumlah siswa untuk menggunakan bahasa Inggris. Mengatasi itu, ia menghidupkan suasana pembelajaran dengan berdiskusi dan bermain melalui beberapa platform. “Disinilah saya belajar menggunakan pendekatan apa dalam pembelajaran,” ujarnya.
Program ini semakin memperkuat pemahaman akan figur seorang guru adalah pekerjaan yang sangat tidak mudah. Guru harus mampu membentuk karakter dan mampu menciptakan kenyamanan pada diri siswa, disamping memastikan transfer pengetahuan tetap berjalan baik. “Program ini mengajarkan saya mengenai tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas-tugas guru dalam satu bulan, seperti pembuatan RPP, materi, rubrik penilaian, serta assessment,” terang mahasiswa berkulit putih ini.
Perjuangannya di program ini dianggap sebagai pijakan sekaligus motivasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. “Saya berharap dengan pengalaman ini, bisa menjadi guru yang baik dan dicintai siswa. Saya ingin mencari lebih banyak pengalaman yang dapat membantu mewujudkan mimpi,” harapnya.
Sebagai penutup, ia juga menyampaikan terima kasih kepada Undiksha yang sudah mempersiapkan program ini. Demikian juga keluarga serta seluruh teman-temannya yang selalu memberikan dukungan. “Terimakasih atas supportnya karena tanpa itu semua saya tidak akan bisa melewati ini,” pungkasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, program PLP-LN dimulai dari 3 Mei sampai 28 Mei 2021. Program ini diikuti oleh 3 orang mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris, 2 orang mahasiswa Pendidikan Matematika, dan 2 orang mahasiswa Pendidikan Biologi. Mahasiswa ini sebelumnya mengikuti seleksi administrasi, English Proficiency Test (EPT), wawancara Bahasa Inggris, ke-PLP-an dan psikologi. (hms)