Denpasar – Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) didapuk menjadi host penyelenggaraan Pertemuan Pimpinan CAPEU (Consortium Asia Pacific Education Universities), sebuah forum universitas Pendidikan di seantero Asia Pasific berkumpul. Gelaran the 4th Annual General Meeting (AGM) CAPEU ini digelar di Inna Grand Kuta, Selasa (4/2/2020).
Konsorsium ini diikuti 20 institusi pendidikan tinggi di negara-negara Asia Pasifik yang berkomitmen untuk mempromosikan, melibatkan dan mengintegrasikan ide, temuan, best-practice, penelitian, publikasi, dan pengembangan masyarakat dengan fokus pada bidang Pendidikan. Sejak terbentuk di tahun 2013, konsorsium ini membahas isu-isu pendidikan yang berimplikasi pada perkembangan pendidikan di masyarakat. Dengan ditunjukkanya Undiksha sebagai tuan rumah AGM CAPEU ke-4 ini menandakan bahwa dunia internasional sudah semakin melihat keeksistensian Undiksha serta keseriusannya menjadi universitas unggul di Asia.
Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., sangat mengapresiasi kepercayaan CAPEU kepada Undiksha untuk mengorganisir kegiatan ini. Bahkan Jampel diharapkan suatu saat nanti, pertemuan dapat dilakukan di Kampus Undiksha Singaraja. “Saya berharap, melalui meeting ini dapat menghasilkan ide, gagasan dan rekomendasi yang dipakai sebagai acuan bidang pendidikan,” ujarnya. Tidak tanggung-tanggung, Rektor kelahiran Nusa Dua ini juga menginisiasi adanya joint research yang dilakukan oleh anggota CAPEU. “Bahkan saya berkeinginan, CAPEU ini bisa menjadi trend-setter bagi perguruan tinggi di dunia. Oleh karenanya perlu adanya kesepahaman dan rancangan yang kompreshensif,” pungkasnya.
Selain melakukan pertemuan dan pembahasan terhadap isu pendidikan yang sedang merebak, The 4th AGM CAPEU juga melaksanakan pemilihan President CAPEU. Jabatan tersebut kembali dipercayakan kepada Prof. Dato’ Dr. Mohamad Shatar Sabran. Ia terpilih secara aklamasi untuk masa jabatan 2020 – 2023. Ditemui di sela-sela pertemuan ini, ia mengungkapkan agar di tahun 2020 ini CAPEU dapat merealisasikan 3R, yaitu menjadi rujukan, dihargai dan berkaitan. “Being referred, respective and relevant dalam melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam rangka meningkatkan image universitas masing-masing,” ungkapnya.
Ia yang juga Rektor Universiti Sultan Idris, Malaysia ini mengharapkan pula agar platform CAPEU dapat digunakan sebagai media kerja sama antar anggotanya. “Memakai Platform CAPEU untuk berkolaborasi diantara Universitas dan Negara yang terlibat merupakan tujuan utama kita. Apalagi kita telah memilki ahli-ahli dari berbagai Negara seperti, Indonesia, Thailand, Kamboja, Filipina, Malaysia dan Singapura,” sebutnya. Selain itu, ia menyadari bahwa anggota CAPEU masih belum banyak, sehingga diharapkan universitas pendidikan lainnya dapat bergabung. “Saya berharap lebih banyak lagi universitas yang mau menjadi anggota. Dan kami akan menyasar bukan lagi hanya di Asia Tenggara, tetapi juga ke Europe, Amerika dan Kanada,” tegasnya.
The 4th Annual general Meeting CAPEU ini menjadi ajang yang tepat bagi pimpinan perguruan tiggi pendidikan untuk bertemu dan berkolaborasi memberikan masukan, gagasan dan ide terhadap isu-isu pendidikan. Dengan menjadi Host dalam pertemuan ini, Undiksha semakin menunjukkan eksistensinya siap menjadi universitas unggul di Asia. (hms)