Singaraja- Sepanjang tahun 2019, Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) telah menggulirkan sejumlah program, baik untuk bidang akademik, peningkatan sumber daya maupun tata kelola keuangan dan bidang kemahasiswaan.
Satu tahun berjalan, program yang dicanangkan menorehkan hasil yang membanggakan. Seperti halnya akreditasi lembaga yang mampu menginjak ke unggul (A). Capaian itu juga disusul oleh sejumlah program studi. Program bidang akademik lainnya, seperti PKL dan PPL luar negeri juga menunjukkan hasil positif. Jumlah peserta mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Bidang sumber daya juga menunjukkan trend positif. Selain itu juga terjadi pada publikasi jurnal ilmiah.
Dari sisi SDM, kualifikasi pendidikan tenaga dosen mengalami peningkatan, termasuk untuk jabatan guru besar. Dari sisi sarana prasana, sejumlah gedung berhasil dibangun. Sistem pelayanan pun semakin banyak berbasis online, seperti kepegawaian, administrasi perkantoran dan keuangan. Bidang kemahasiswaan, tercatat jumlah mahasiswa yang menorehkan prestasi mencapai 138 orang, lebih tinggi dari target yang dipasang sebanyak 65 mahasiswa. Prestasi itu tidak sebatas pada tingkat nasional, namun juga internasional. Seperti mahasiswa fakultas kedokteran yang berhasil meraih juara III di Singapura berkat idenya mengolah kulit pisang menjadi obat penyakit kulit dan mahasiswa yang meraih juara pada ajang kompetisi woodbaal di Korea Selatan.
Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd, Selasa (31/12/2019) menjelaskan capaian itu tidak terlepas dari dukungan seluruh civitas akademika. Ia juga menegaskan, pembangunan institusi ke arah lebih baik menjadi sebuah komitmen dan hal tersebut juga menjadi kontrak kerja dengan kementerian. “Tentu untuk mencapai ini, ada sejumlah upaya yang dilakukan. Mulai dari anggaran dan kesiapan sumber daya,” jelasnya.
Dibalik capaian itu, tak dimungkiri peningkatan kualitas masih harus dilakukan, untuk mewujudkan visi universitas menjadi universitas unggul berlandaskan falsafah Tri Hita Karana di Asia pada tahun 2045. Rektor Jampel bersama jajaranya telah memetakan tantangan pembangunan kedepan. Sedikitnya terpusat pada lima hal, yaitu (1) kemampuan mengelaborasi dan mengoptimalisasi teknologi yang sesuai dengan nafas revolusi 4.0, (2) penyelarasan berbagai kebijakan akademik agar merujuk pada klasterisasi kelembagaan menuju universitas unggu, (3) restrukturisasi dengan melakukan penyelarasan paradigm Tri Dharma Perguruan Tinggi agar sejalan dengan tagihan jaman, (4) reorientasi kurikulum, digitalisasi pembelajaran dan penguatan blended learning online untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) unggu dan kompetitif, dan (5) kemampuan setiap PT untuk melakukan hilirisasi produk teknologi dengan penguatan manajemen Dharma penelitian dan pengabdian bagi masyarakat luas. “Tantangan ini yang harus dijawab Undiksha dengan melakukan reorientasi dalam penyusunan program dan kegiatan yang diselaraskan dengan alokasi anggaran yang kita miliki,” katanya.
Tantangan itu dijadikan sebagai batu pemicu inovasi multiguna oleh Undiksha sebagaimana yang menjadi tagihan oleh masyarakat saat ini. Perencanaan dan pelaksanaan berbagai program kegiatan pendidikan tinggi disesuaikan dan menyesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja, yaitu mengikuti kebutuhan pasar dan beriringan dengan keinginan pemodal kehidupan. Penelitian yang dilakukan juga didorong harus mampu menghasilkan produk-produk teknologi tepat guna dengan diiringi publikasi ilmiah yang kompatibel agar mampu mendongkrak program hilirisasi dan pencapaian world class university.
Berbagai upaya yang digulirkan tidak hanya sebatas untuk mempercepat mewujudkan visi Undiksha sebagai universitas unggul berlandaskan falsafah Tri Hita Karana di Asia pada tahun 2045. Tetapi juga menjadikan Undiksha sebagai reputable international university dan trend setter university jabatan 2019-2023, sesuai dengan visi rektor. Merealisasikan program-program itu, dukungan civitas akademika tidak bisa dilepaskan, dengan sanggup dan mampu berbenah yang disandarkan pada satu dimensi tujuan yang satu, yaitu keunggulan Undiksha dalam perspektif prestasi akademik dan non akademik, menuju Undiksha Unggul berlandaskan falsafah Tri Hita Karana. “Pembenahan harus dimulai dengan merekonstruksi dan menginovasi pendekatan pengembangan program-program baik pada tataran universitas maupun fakultas-pasca serta unit-unit lainnya,” pungkasnya. (hms)