Singaraja– Kabar menggembirakan kembali datang dari mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha). Kali ini, dari ajang Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM) 2023 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada 9 Oktober – 9 November 2023. Mahasiswa Undiksha, Kadek Nova Suadnyana dari Program Studi Pendidikan Sejarah berhasil menjadi salah satu peserta yang terpilih dari 3.693 pendaftar.
Mahasiswa semester VII ini menjelaskan, KBKM merupakan ajang tahunan yang rutin digelar oleh Kemendikbudristek sebagai ruang incubator ide bagi generasi muda dalam usaha pemajuan kebudayaan melalui bidang Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics (STEAM). Kegiatan dalam ajang ini adalah menciptakan suatu inovasi aplikasi atau purwarupa secara berkelompok yang nantinya diharapkan dapat bermanfaat bagi keberlangsungan budaya Indonesia. Dari 3.693 peserta yang mendaftar, hanya 100 orang yang lolos untuk mengikuti kegiatan yang diadakan selama satu bulan.
Nova Suadnyana menambahkan sebelum terjun langsung ke lapangan, ia mendapatkan pelatihan secara online sejak tanggal 14 Agustus – 9 Oktober 2023. Setelah itu, dirinya baru melaksanakan kegiatan residensi di Belitung Timur sejak tanggal 9 oktober – 9 November 2023. Sebagai salah satu pesera yang melaksanakan kegiatan di Belitung Timur, ia memiliki misi untuk membangkitkan kembali sejarah kejayaan timah di Belitung, khususnya yang ada di Desa Lalang dengan membuat maket, mock up, dan site plan kawasan bukit Semak.
Sebagai mahasiswa Pendidikan Sejarah, ia memiliki tugas utama untuk menganalisis sejarah dari kejayaan timah di masa lalu serta berusaha untuk menciptakan kembali ingatan kolektif masyarakat yang ada di Belitung Timur terkait kejayaan di daerah tersebut.
Mahasiswa yang aktif mengikuti berbagai ajang perlombaan sejak semester II ini juga menjelaskan keikutsertaannya dalam program ini tidak karena sejalan dengan program Kampus Merdeka, yaitu Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) yang bisa dikonversikan ke dalam SKS di mata kuliah Magang Pendidikan. “Jadi ketika saya lolos di KBKM 2023 maka akan memdapatkan konversi SKS di mata kuliah semester 7 yakni mata kuliah Magang Kependidikan,” terangnya.
Persiapan mengikuti program ini sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari mengingat ketatnya persaingan dan tahapam seleksi yang ada. Persiapan tersebut dilakukan dengan cara membangun portofolio melalui berbagai kegiatan organisasi yang juga aktif digelutinya, ikut serta dalam berbagai lomba, dan juga memiliki nilai akademik yang baik.
Keberhasilannya lolos dalam ajang nasional ini tentu disambut bangga karena dapat menjadi ajang pembuktian diri bahwa persiapan yang sudah dilakukan dengan maksimal bisa membawanya lolos dan mengalahkan ribuan pendaftar, bahkan menjadikannya sebagai satu-satunya mahasiswa dari perguruan tinggi di Bali yang lolos seleksi. (hms)