Singaraja, (Antara Bali) – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali, mengklarifikasi video “aspirasi” dukungan terhadap Pancasila yang sempat viral di media sosial.
“Kami ingin mengklarifikasi tuduhan banyak pihak bahwa kami menyebar video menyudutkan suku, bangsa, ras dan agama (SARA) tertentu. Fakta yang ada video tersebut murni aspirasi kami terhadap demi utuhnya empat pilar bangsa yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,” kata Presiden BEM Undiksha, I Made Dicky Satya Narayana, di Rektorat Kampus Undiksha, Jumat.
Menurut dia, latar belakang pembuatan video guna menanggapi banyaknya paham-paham bersifat radikal terkait pandangan hidup masyarakat di tanah air saat ini.
“Paham-paham yang kami maksud adalah yang ingin mengubah pandangan terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,” kata dia sembari menambahkan bahwa hal tersebut senada dengan apa yang ada dalam teks pidato Presiden RI, Joko Widodo pada 1 Juni 2017 bahwa ada sikap tidak toleran yang mengusung ideologi selain Pancasila.
Satya Narayana juga mengungkapkan, latar belakang penggunaan agama dalam video tersebut dimaksudkan mengajak semua pihak. terutama oknum yang sering berlindung di balik agama untuk menyebar kebencian. “Tidak ada maksud mengintervensi bahwa agama mengajarkan paham radikal,” tambahnya.
“Maksud kami adalah menyadarkan masyarakat tidak ada agama yang mengajarkan hal yang buruk dan anti Pancasila dalam kehidupan bernegara di tanah air,” tutur dia.
Sedangkan, kata-kata yang dinilai diluar intelektualitas sebagai mahasiswa murni karena geram atas paham dan sikap radikal yang banyak terjadi.
“Kami sebagai generasi muda yang merupakan ujung tombak bangsa ingin mempertahankan empat pilar bernegara dan kami yang pertama mencegah penyebaran paham radikal,” terangnya.
Selain itu, pihaknya juga meminta maaf apabila apa yang tersiar di video tersebut menyebabkan ketersinggungan dan ketidaknyamananan para pihak.
“Kami meminta maaf yang sedalam-dalamnya bila ada merasa tersingung. Tetapi memang kami berbicara apa adanya. Video itu murni dibuat sebagai sarana aspirasi kami sebagai mahasiswa,” tegasnya.
Sumber : Antara Bali