Singaraja- Pembangunan kesehatan mental bagi peserta didik, khususnya anak yang berkebutuhan khusus (ABK) sangat penting. Hal ini menjadi perhatian akademisi Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha). Salah satu terobosan yang dlakukan adalah dengan memperkenalkan media pembelajaran STEM Series.
Kegiatan ini diimplementasikan melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) oleh tiga akademisi Undiksha, yaitu I Putu Pasek Suryawan, S.Pd., M.Pd, Dewa Gede Firstia Wirabrata, S.Psi., M.Psi. Psikolog., dan Dr. Putu Nanci Riastini, M.Pd. Tim ini juga dibantu mahasiswa Jurusan Matematika Undiksha dan Jurusan Pendidikan Dasar Undiksha.
PkM dilaksanakan di SDN 2 Bengkala, Jumat (30/8/2024). Sekolah yang berlokasi di Kecamatan Kubutambahan, Buleleleng ini juga memusatkan perhatian pada pendidikan anak-anak tuna rungu dan tuna wicara. Sehingga sebagai upaya mengoptimalkan proses pendidikan anak-anak tersebut, menjaga kesehatan mentalnya sangat perlu dilakukan.
Ketua Tim PkM Undiksha, Pasek Suryawan menjelaskan berdasarkan hasil observasi, permasalahan yang dialami dalam menangani masalah kesehatan mental siswa tuna rungu dan tuna wicara di SDN 2 Bengkala adalah kurangnya social skill dalam berinteraksi dengan siswa normal lainnya. Selain itu, kompetensi guru dalam merancang, membuat, dan menggunakan media untuk memicu peningkatan social skills belum optimal. Hal ini disertai dengan minimnya keberadaan sumber belajar bermakna yang mengintegrasikan pembelajaran dan menangani kesehatan mental. “Siswa tuna rungu dan tuna wicara memerlukan sumber belajar yang aktif dan kreatif. Sehingga mereka tidak merasakan terjadinya gap dengan siswa normal,” jelasnya.
Dalam pengabdian tersebut, tim pengabdi Undiksha ini mengenalkan dan menekankan terkait kesehatan mental, pembelajaran Science, Technology, Engineering, and Math (STEM) Series dan Lesson Study, serta dilakukan praktek langsung antara guru-guru dengan siswa dalam pembuatan media STEM Series sederhana yang menyenangkan dan terintegrasi dengan aktivasi Kolok Corner. Selain itu, guru beserta siswa inklusi dan siswa normal diajak merancang, membuat media pembelajaran, serta alat peraga matematika yang mengintegrasikan STEM bagi siswa inklusi dan siswa normal sebagai wadah dalam meningkatkan social skills anak-anak inklusi dan sebagai salah satu pendorong peningkatan kemampuan guru dalam membuat media pembelajaran yang aktif dan kreatif. Tim juga membuat rak yang merupakan Kolok Corner dan diletakkan di pojok ruang kelas inklusi, lalu mengajak dan mendampingi siswa melakukan eksplorasi 9 media pembelajaran di pojok tersebut.
Kepala SDN 2 Bengkala, I Ketut Sulatra, S.Pd memberikan apresiasi kepada tim pengabdi Undiksha atas manfaat yang ditimbulkan dari kegiatan yang dilakukan. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara berkelanjutan. Melalui program ini, tim pengabdi Undiksha juga menyumbangkan sembilan media pembelajaran STEM-Series kepada pihak sekolah. (rls/hms)