Mahasiswa Ilmu Hukum Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menunjukkan taring pada ajang bergengsi. Yakni, Lukas Norman Kbarek, Made Ayu Dhanada Pramessi Mandala Putri dan Monica menjadi delegasi Indonesia di Asia Youth International Model United Nation, mulai 2 November di Thailand. Kegiatan tingkat internasional ini berlangsung sepekan. Selain itu ada pula Ida Ayu Kade Ngurah Anggreni, Risca Christina G.W.,Devi Yusvitasari dan I Gusti A.A Sintiana Dewi yang mengikuti kompetisi debat tingkat internasional bidang Humaniter di Bandung, 3 sampai 5 November 2018.
Ketua Jurusan Ilmu Hukum, Ratna Artha Windari, S.H.,M.H., mengatakan dalam Asia Youth International Model United Nation, Undiksha menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Bali yang lolos mewakili Indonesia. Mencapai itu, persiapan dilakukan sekitar lima bulan. Selain itu, juga harus mengikuti seleksi yang bersaing dengan perguruan tinggi ternama di Indonesia maupun luar negeri. “Ini harus bersaing dengan mahasiswa jurusan ilmu hukum perguruan tinggi lain seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia dan Brawijaya. Ternyata Undiksha tidak kalah. Bahkan bisa lolos tiga mahasiswa,” jelasnya, 30 Oktober 2018.
Torehan ini sebuah kebanggaan dan batu loncatan untuk mewujudkan visi Undiksha menjadi universitas unggul berdasarkan falsafah Tri Hita Karana di Asia pada 2045. Diharapkan kedepan lebih banyak ajang yang bisa diikuti.
“Semoga nanti dengan keterlibatan di kancah internasional bisa membawa nama baik Undiksha dan juga memperkenalkan ke lingkup yang lebih luas,” katanya.
Persiapan juga dilakukan matang untuk mahasiswa yang mengikuti kompetisi di Bandung. Seluruh mahasiswa itu tergabung dalam Ganesha International Law Community, dengan Coach of Ayimun, Aldo Rico Geraldi, S.H.,M.H. “Komunitas ini sangat fokus untuk perlombaan, baik tingkat provinsi, nasional dan internasional,” ungkapnya. Ditambahkan, keterlibatan Mahasiswa Ilmu Hukum dalam kompetisi bukan yang pertama kali. Namun sudah dari sebelumnya dan berhasil meraih puluhan prestasi. “Sudah sering ikut dan mendapatkan prestasi tingkat provinsi, nasional dan internasional,” imbuhnya.
Lukas Norman Kbarek menyatakan ajang tersebut menjadi kebanggaan, sekaligus membawa untuk pertama kalinya ke luar negeri. “Sangat bangga karena bisa ikut ajang internasional,” katanya. Ia yang berasal dari Biak, Papua sebelumnya sudah sempat mengikuti kompetisi lain.