Untuk menjawab tantangan era Revolusi Industri 4.0 di dunia pendidikan, khususnya pendidikan tinggi dengan pembelajaran berpusat pada siswa (SCL) berbasis ICT dan upaya LPPPM melalui Pusat Digital Learning dalam mengakomodasi kebutuhan dosen pengampu mata kuliah mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Nusantara (PERMATA) Undiksha yang sedang melakukan program pertukaran di lembaga-lembaga mitra, Undiksha menyelenggarakan pelatihan pengembangan konten blended learning berbantuan MOODLE.
Terdapat 45 mahasiswa Undiksha yang berpartisipasi dalam program PERMATA tahun ini dan beberapa tidak bisa memprogram mata kuliah karena adanya perbedaan kurikulum. Untuk itu, pembelajaran berbasis blended learning untuk mendukung pembelajaran jarak jauh dipandang perlu untuk dilaksanakan agar mahasiswa Undiksha tetap dapat memprogram dan belajar di lokasi lembaga mitra masing-masing.
Kegiatan Workshop Pengembangan Konten Blended Learning untuk Dosen Permata Undiksha dilaksanakan pada hari Jumat, 20 April 2018 bertempat di Ruang Auditorium Gedung Pascasarjana Undiksha. Terdapat 40 orang Dosen PERMATA menghadiri kegiatan workshop ini. Pemateri workshop adalah Made Hery Santosa, Ph.D. dan I Ketut Resika Arthana, S.T., M.Kom.
Pembukaan workshop diawali dengan Sambutan Ketua LPPPM Undiksha dan dibuka oleh Wakil Rektor IV Undiksha Drs. I Wayan Suarnajaya, MA.,Ph.D. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi. Peserta workshop diberikan pemahaman dan teknis pengembangan materi berbasis blended learning oleh Hery selaku pemateri pertama. Sedangkan dalam Implementasi Blended Learning peserta di dampingi oleh Resika selaku pemateri kedua.
Peserta workshop terlihat sangat antusias terutama pada saat mengembangkan konten pembelajaran, menginput konten e-learning, merencanakan tugas kepada mahasiswa, menyusun kuis hingga mengatur bobot penilaian pada tugas dan kuis yang disusun.
Pada akhir kegiatan, peserta diminta untuk memberikan penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan workshop. Hasil evaluasi menunjukkan kegiatan ini sangat bermanfaat sehingga dirasa perlu adanya pelatihan-pelatihan lanjutan secara berkesinambungan, khusus pada keterampilan TIK dan literasi digital yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing fakultas dan bidang studi. Bimbingan dan monitoring juga perlu dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis blended learning khususnya pada Program PERMATA.
Kegiatan workshop ditutup oleh Ketua Pusat Digital Learning dengan harapan bahwa blended learning dapat diimplementasikan untuk menunjang perkuliahan, tidak hanya untuk mahasiswa yang mengikuti Program PERMATA, melainkan juga kepada mahasiswa reguler dan bersifat berkelanjutan.