Singaraja- Akademisi Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) mengembangkan sebuah produk untuk mendeteksi kondisi kesehatan mental mahasiswa berbasis digital. Akademisi yang tergabung dalam tim riset ini terdiri atas Dr. Agus Aan Jiwa Permana, S.Kom, M.Cs., Prof. Dr. Kadek Suranata, M.Pd., dan Dr. I Gede Partha Sindu, M.Pd.
Inovasi yang dikembangkan ini untuk menekan angka depresi dan bunuh diri pada mahasiswa sejak awal. Depresi adalah hal paling banyak dihadapi oleh mahasiswa di kampus. Dalam menghadapi depresi diperlukan resilensi akademik untuk bertahan dan menyelesaikan semua tugas dan tuntutan akademik. Munculnya gagasan untuk mengembangkan layanan konseling berbasis digital ini tidak terlepas dari layanan di kampus atau sekolah yang masih cenderung berlangsung dengan tatap muka sehingga menyebabkan kurang efektif karena harus memerlukan janji, komitmen, membutuhkan waktu, dan tentu tidak bisa dilakukan dalam jumlah jamak.
Ketua Tim Riset, Agus Aan Jiwa Permana menjelaskan digital konseling difokuskan pada life story, karena sebuah cerita dapat mengungkap banyak makna dalam kehidupan yang dialami seseorang. Dari sana juga dapat dilihat kemudian tingkat depresi dan resiliensi seseorang. Digital konseling berbasis life story ini dapat memberikan gambaran terkait kondisi depresi dan resiliensi dari mahasiwa yang membutuhkan peran AI untuk memperkuat hasil keputusan yang dikeluarkan oleh model.
Model ini menggunakan Long Short-Term Memory (LSTM) yang sudah terbukti mampu memprediksi tingkat depresi dan resiliensi mahasiswa karena memiliki kekuatan dalam menyimpan memori jangka panjang. Model ini mampu memproses, memprediksi, dan mengklasifikasikan data urutan waktu secara efisien, mempercepat proses pembelajaran, dan memberikan dukungan mental yang lebih responsif bagi mahasiswa.
Lebih lanjut dijelaskan, kekuatan model digital konseling ini juga pada data yang sudah tervalidasi pakar yang berasal dari Twitter (X), WA, IG dan kuisioner Star yang lebih otentik karena tidak ada paksaan dalam proses pengisiannya dan murni karena keinginan sendiri. Model LSTM, mampu mengeluarkan akurasi yang memberikan gambaran tentang kondisi kesehatan mental mahasiwa terkait dengan depresi dan resiliensi. (hms)