Singaraja- Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) kembali tercatat sebagai peraih prestasi dalam ajang World Science, Environment, and Engineering Competition (WSEEC). Prestasi tersebut diantarkan oleh sebelas tim mahasiswa dengan berhasil meraih sebelas medali melalui karya inovatif.
Ajang ini berlangsung pada 16 sampai 22 Juli 2022 dengan tuan rumah Universitas Indonesia, yang diikuti oleh ratusan tim yang berasal dari 22 negara. Tim pertama Undiksha adalah mahasiswa dari prodi Pendidikan Matematika yang terdiri atas Ni Kadek Dwi Utami (Pendidikan Matematika), Ni Wayan Ayu Kesumawati, Kadek Gita Cahyani, Putu Wia Rosita Dewi, Ni Luh Gede Kusumasari. Tim ini membawakan karya berupa game edukasi bagi siswa tunarungu. “Game yang kami buat berbasis adventure, dimana akan ada karakter Robin Hood yang menyelesaikan misi petuangan dengan mencari pizza untuk rakyat yang kelaparan. Game ini mengambil materi pecahan,” ungkap Wia, Kamis (21/7/2022).
Dijelaskan, karya tersebut dilatarbelakangi karena media pembelajaran khusus untuk siswa tunarungu belum banyak tersedia, ketertinggalan siswa dalam belajar matematika yang abstrak, serta siswa yang saat ini lebih suka bermain game daripada belajar. Karya yang dipersiapkan selama 2 bulan dibawah bimbingan Dr. I Nyoman Sukajaya, M.T., berhasil meraih medali emas dan MIICA Special Award.
Tim kedua membawakan karya BISKIS yang merupakan cookies yang terbuat dari umbi suweg (Amorphophalus campanulatus B1) yang pemanfaatannya kurang maksimal padahal memiliki peluang ekonomi yang baik. Diharapkan, dengan diberdayakannya sociopreneurship BISKIS ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat kecil menengah. Karya ini dibawakan oleh tim yang terdiri atas Putu Wia Rosita Dewi, Ni Luh Gede Kusumasari, Ni Kadek Dwi Utami dari prodi Pendidikan Matematika, Kadek Wulan Indra Mahiswari, dan I Gede Yuda Mahendra dari prodi Kedokteran. Melalui karya yang ditampilkan tersebut, dibawah bimbingan I Putu Pasek Suryawan,S.Pd., M.Pd dengan persiapan kurang lebih 3 -5 bulan, tim kedua ini berhasil meraih medali perak dan Srekja Macedonia Special Award.
Tim ketiga yang dibimbing oleh I Putu Pasek Suryawan S.Pd.,M.Pd. ini, terdiri atas I Ketut Adi Darma Yatra dari prodi Pendidikan Matematika, Luh Hanny Arsana Putri dari prodi Pendidikan Matematika, I Putu Dodik Sukma Indranata dari prodi Matematika, I Made Bhisma Putra Nugraha dari prodi Pendidikan Teknik Informatika, dan I Made Kerisna Laksana dari prodi Sistem Informasi. Tim ini membawakan karya inovasi penelitian tentang etnomatematika yang ada di desa wisata penglipuran yang diintegrasikan dengan media interaktif matematika yang bertujuan untuk meyakinkan kepada generasi muda bahwa ilmu matematika sangat penting adanya dan bisa kita jumpai di kehidupan sehari hari. Karya yang sudah dipersiapkan sejak 1,5 bulan ini berhasil memperoleh medali perak.
Tim lainnya adalah dari Fakultas Teknik dan Kejuruan. Dilansir dari https//pti.undiksha.ac.id, tim tersebut, yaitu tim SEEN diketuai oleh I Made Deon Virgananta (PTI) dengan tiga anggota Putu Zasya Eka Satya Nugraha, I Gusti Nyoman Anton Surya Diputra, dan Ketut Nova Wirya Dinata. Mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Informatika (PTI) ini dibimbing oleh I Ketut Andika Pradnyana, S.Pd., M.Pd. Tim Tec-House diketuai oleh Putu Zasya Eka Satya Nugraha (PTI) dengan 4 anggota Kadek Reda Setiawan Suda yang merupakan alumni Pendidikan Teknik Elektro (PTE), Gede Budi Setiawan Prodi PTI, Kadek Yuda Wiryanatha dari Prodi PTE, I Gusti Ayu Tresna Dewi dari Prodi PTI dengan dosen pembimbing Dr. Nyoman Santiyadnya, S.Si., M.T. Kedua tim berhasil meraih medali emas.
Tim SEEN menampilkan inovasi “SEEN : (Safety Helmet Detection) to Ensure Worker Security and Safety in Construction Site”. Menurut Ketua tim, Deon Virgananta, inovasi ini adalah sistem deteksi safety helmet untuk menjaga keselamatan dan keamanan kepala pekerja konstruksi.”Keunggulan produk ini mampu mendekteksi secara otomatis dikenakan atau tidak dikenakannya safety helmet,” jelasnya.
Sedangkan pada Tim Tec-House menampilkan inovasi “Tec-House : Automatic Door Lock with Face Dectection to Improve Home Security”. Dijelaskan oleh ketua tim Zazya Eka Satya, Tech-House adalah sistem kunci pintu otomatis dengan menggunakan face detection dan face recognition.
Tim berikutnya terdiri atas Ni Putu Ayu Yuli Sumadianti dari prodi Akuntansi(S1), Putu Wulan Libriani dari prodi Pndidikan Guru Sekolah Dasar, Putu Vijanitha Datha dari prodi Akuntansi(S1), I Putu Tesa Putrawan (Kimia Murni), Made Viveka Kumari Datha dari prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Andika Pratama dari prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Andi Prasetya dari prodi Pendidikan Bahasa Jepang). Tim ini menampilkan karya 2 karya dengan tema Environment dan Social Science. Pada tema Environment, tim ini mengangkat karya mengenai penanggulangan sampah plastik menjadi barang-barang bernilai guna tinggi dan berhasil meraih medali emas. Sedangkan lewat tema Social Science, tim ini mengangkat permasalahan disabilitas yang kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya karena tidak memiliki pekerjaan, sehingga dibuatkan suatu komunitas kerja untuk memberdayakan disabilitas tersebut dan tim dibawah bimbingan Dr. Drs. I Ketut Sudiana, M.Kes. berhasil merain medali perak lewat karya tersebut.
Tim lainnya dari prodi Akuntansi (S1) terdiri atas Ni Luh Gede Yastini, Sinta Kumala Sumertaputri, I Nengah Putra Jaya Suryanata Gede Agus Indrawan, I Gede Hestha Mahandana. Tim dibawah bimbingan Dr. Ni Kadek Sinarwati, S.E., M.Si., Ak.berhasil meraih Medali Emas pada tema Social Science dan MIICA (Malaysia Innovation Creativity Association) Special Award lewat karya Sinar Pandan Wangi: Turning Pandan into a Modern Eco-Friendly Product. Karya ini, mengusung konsep eco-friendly dengan menggunakan bahan alam sebagai bahan baku agar tidak menyebabkan kerusakan alam dan tidak menimbulkan polusi saat digunakan maupun dalam proses pembuatannya. Tidak hanya bersifat mencari keuntungan, Sinar Pandan Wangi juga membantu perekonomian masyarakat di Desa Tumbu, Karangasem melalui pemberdayaan pengajin lokal guna melakukan diversifikasi produk anyaman kreatif yang berasal dari Daun Pandan. Sinar Pandan Wangi menghasilkan berbagai produk, seperti tas, dompet, sandal, alas gelas, dan berbagai produk sesuai permintaan. Adapun keunggulan dari produk yang dipasarkan adalah zero waste, fashionable, berbahan alam, diproduksi oleh pengrajin lokal, dan bernilai estetika.
Tim yang terdiri atas Sinta Kumala Sumertaputri, Ni Luh Gede Yastini, Gede Agus Indrawan, I Nengah Putra Jaya Suryanata, dan I Gede Hestha Mahan Dana dari prodi Akuntansi (S1) berhasil meraih Medali Emas pada tema Social Science dan IYSA (Indonesian Young Scientist Association) Special Award lewat karya Puri Gayatri Mastuli: Tradisional Balinese Endek with a Touch of Modernization. Karya ini, dilatarbelakangi oleh belum optimalnya pemanfatan dan pemasaran produk kain endek mastuli. Sehingga, karya ini dibuat untuk membantu pengrajin endek mastuli mengembangkan potensinya dengan mendiversifikasi kain endek mastuli ke produk kreatif lainnya. Karya ini dibimbing langsung oleh Dekan Fakultas Ekonomi, Gede Adi Yuniarta, S.E., Ak., M.Si. dengan persiapan kurang lebih sebulan.
Tim yang diketuai Kadek Nova Suadnyana dari prodi Pendidikan Sejarah, dengan anggota Putu Paundra Ananda dari prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan), Putu Satya Dadi Saputra dari prodi Akuntansi (S1), dan Komang Deva Jayadi Putra dari prodi Ilmu Hukum. Karya yang ditampilkan adalah Permainan Tradisional Megoak-goakan yang berasal dari Desa Panji, Sukasada, Buleleng Bali yang di muat dalam Pop Up Book. Karya ini dilatarbelakangi oleh fenomena generasi muda yang mulai melupakan tradisi Indonesia. Padahal tradisi Indonesia khususnya di Bali Utara sangatlah banyak, salah satunya adalah Permainan Tradisional Megoak-goakan yang bisa dijadikan media pembelajaran dalam menumbuhkembangkan pendidikan karakter generasi muda khususnya di Desa Panji.
Oleh karena itu, pop up book ini menyediakan berbagai fitur seperti QR Code yang di dalamya terdapat video permainan Megoak-goakan, sejarah Megoak-goakan, dan cara memainkannya. Hal ini diharapkan generasi muda lebih memahami permainan tradisional dan lebih mencintai lagi budaya mereka. Tim yang berada di bawah bimbingan I Putu Hendra Mas Martayana, S. Pd., M.A berhasil meraih Medali Emas pada tema Social Science dan Fully Funded for International Science and Invention Fair (ISIF) 2022.
Tim yang diketuai oleh Ni Luh Puspa Pratiwi dari prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, dengan anggota Putu Satya Dadi Saputra dari prodi Akuntansi (S1), Kadek Gustia Loka dari prodi Akuntansi (S1), Luh Nityaswari Laba dari prodi Pendidikan Bahasa Inggris, dan Kadek Nova Suadnyana dari podi Pendidikan Sejarah ini berhasil meraih Medali Emas kategori Mathematics, IYSA Semi Grand Award, dan Doza Srekja Macedonia Spesial Award lewat karyanya SOULMATH. Karya ini merupakan media pembelajaran dalam bentuk Pop-Up Book untuk meningkatkan kemampuan mengenal dan memahami materi bangun datar kepada anak berkebutuhan khusus yakni tunagrahita ringan. Media pembelajaran ini mengimplementasikan etnomatematika yakni pembelajaran matematika berbasis budaya. Dimana, budaya yang diangkat yakni jejahitan Bali yang memenuhi konsep bangun datar. Selain itu pada SOULMATH terdapat QR Code yang bisa discan yang didalamnya terdapat video pembelajaran serta audio mengenai jejahitan Bali yang dimaksud. Tim ini berada dibawah bimbingan Drs. Made Suarjana, M.Pd.
Tim terakhir terdiri atas Kadek Ulik Permana Putri dari prodi Kedokteran, I Gede Agustian Aristhagoza dari prodi Kedokteran, dan Kartika Nikova dari prodi Sistem Informasi. Karya yang ditampilkan berupa Alternative Water Heater : An Environmentally Friendly Water Heater with Density of Water Concept as Hydrotherapy to Reduce Anxiety in Covid-19 Pandemic. Karya ini, merupakan suatu inovasi alat pemanas air yang praktis dan ramah lingkungan dengan konsep terbaru yakni menggunakan konsep massa jenis air, termodinamika, dan penghantaran radiasi matahari melalui pemfokusan cahaya yang berguna dalam memudahkan masyarakat mendapatkan air hangat untuk mandi sehingga bisa dijadikan sarana hidroterapi dalam meredakan kecemasan serta meningkatkan kesehatan tubuh di masa pandemi Covid-19. Lewat karya ini, tim asuhan Dr. dr. Made Kurnia Widiastuti Giri, S.Ked., M.Kes. ini berhasil membawa pulang Medali Perak dan Doza Srekja Macedonia Special Award.
Raihan prestasi ini mendapatkan apresiasi dari Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Hubungan Masyarakat, dan Alumni Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Suastra, M.Pd. Ia yang mewakili Rektor menyampaikan rasa bangga kepada mahasiswa yang telah berjuang untuk mengharumkan nama Undiksha dalam kompetisi, terlebih kancah internasional. “Kami sangat mengapresiasi dan bangga kepada semangat mahasiswa dan dosen pembimbing untuk berkompetisi dan kembali bisa meraih prestasi dari ajang ini,” katanya. (hms)