Singaraja- Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menyerahkan Surat Keputusan (SK) kepada puluhan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang lolos seleksi pada tahun 2021 di ruang Ganesha III Rektorat, Rabu (29/6/2022). CPNS dosen dan tenaga kependidikan ini diminta untuk menjadi winner, bukan loser.
SK diserahkan oleh Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, Keuangan, dan Sumber Daya Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd kepada 39 orang CPNS dosen dan lima CPNS Tenaga Kependidikan. Ia didampingi Kepala Biro Umum dan Keuangan, Ni Luh Wayan Yasmiati, S.H.,M.Pd dan disaksikan oleh para Dekan dan Wakil Dekan.
Pada kesempatan tersebut, Lasmawan menyampaikan arahan dari Rektor. Salah satunya terkait dengan kebijakan pada tahun 2030, seluruh dosen Undiksha sudah berkualifikasi doktor atau zero master. Oleh CPNS, kebijakan tersebut mesti ditindaklanjuti paling lambat lima tahun setelah penetapan penerimaan sebagai PNS. “Batas minimal sebagai dosen sekarang adalah magister. Jadi Bapak Rektor berharap jangan bangga menjadi orang yang dengan kompetensi minimal. Dalam istilah beliau, CPNS ini bisa menjadi para winner. Jangan jadi loser,” tegasnya. Winner yang dimaksud adalah mampu menang dari segi kompetensi, mampu mendukung universitas semakin maju, dan mampu meraih prestasi. “Itu keinginan Bapak Rektor,” ungkap Lasmawan.
Dikatakan lebih lanjut, studi lanjut perlu dipersiapkan sejak dini. Diharapkan, studi yang diambil nantinya dapat memperkuat bidang studi yang sudah dimiliki atau esksistensi program studi tempatnya mengajar. “Memang bahasa linieritas tidak ada lagi sekarang. Karena dengan perkembangan disiplin keilmuan, perkembangan masalah-masalah sosial akademik, monodisiplin, itu semakjn dtinginggalkan dari sisi pendekatan pengerjaan masalah. Tetapi kalau penguatan kompetensi, bahwa mestinya studi lanjut yang dilakukan itu adalah menguatkan kompetensi diri yang ada sekarang dan penguatan prodinya,” jelasnya.
Para CPNS ini juga menandatangani fakta integritas yang diadalamnya memuat beberapa poin yang menyangkut etika, perilaku, pengembangan diri, dan janji diri. Hal tersebut diharapkan dapat dipahami dan ditaati.
Selain menyampaikan arahan Rektor, Wakil Rektor asal Desa Bonyoh, Kecamatan Kintamani, Bangli ini juga memberikan arahan secara khusus. Ia mengajak seluruh CPNS untuk menjaga keajegan NKRI, tidak melakukan radikalisme, dan mengedepankan sikap anti korupsi. Ajakan tersebut juga menjadi pesan yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Ditambahkan, Undiksha sebagai lembaga akademik menjadikan falsafah Tri Hita Karana sebagai landasan dalam berkinerja. Falsafah tersebut mengajak seluruh civitas akademika untuk menjalin hubungan baik dengan tuhan, dengan sesama, dan dengan lingkungan, yang muaranya adalah kehidupan harmonis. Para CPNS diajak untuk selalu mengimplementasikan falsafah yang bersifat universal ini, termasuk dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Selain itu, para CPNS juga harus bangga menjadi bagian Undiksha. “Mari Selalu meningkatkan kompetensi diri, selalu menjaga marwah lembaga dalam kebersamaan,” pungkasnya.
Anak Agung Ngurah Putra Laksana, CPNS di Fakultas Olahraga dan Kesehatan mengaku senang bisa menerima SK yang menjadi hasil dari perjuangannya mengikuti seleksi. Ia juga menyatakan komitmen untuk mendukung pengembangan Undiksha melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi. Senada juga disampaikan oleh Yuliastuti, CPNS di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Perempuan asal Aceh ini mengaku akan terus meningkatkan kompetensi diri untuk dapat berkontribusi mewujudkan Undiksha semakin unggul dan semakin berdaya saing.
Usai menerima SK, para CPNS ini langsung melakukan orientasi tugas-tugas ke fakultas maupun bagian dan selanjutnya mempersiapkan untuk mengikuti Pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) yang diselenggarakan oleh Undiksha serta Latihan Dasar yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek. (hms)