Singaraja- Global Conference on Teaching Assesment and Learning in Education (GC-TALE) dan Women In Tesol (WIT) diselenggarakan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) pada 5 sampai 7 Agustus 2019. Acara besar ini menjadi ajang pertemuan dan interaksi bagi para peneliti dari perguruan tinggi, lembaga-lembaga pendidikan maupun lembaga penelitian dan praktisi pendidikan. Melalui hal tersebut pula diharapkan dapat meningkatkan iklim meneliti dan publikasi ilmiah di jurnal bereputasi di kalangan dosen perguruan tinggi, khususnya Undiksha.
Ketua Panitia, Prof. Luh Putu Artini, M.A.,Ph.D menyampaikan dalam pasal 1 Permenristekdikti Nomor 20 tahun 2017 dinyatakan Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Konferensi ini dinilai sebagai salah satu strategi untuk mengimplementasikan kebijakan tersebut. “Dalam konferensi ini para peserta memiliki kesempatan untuk saling berbagi tentang isu-isu sehubungan dengan hasil-hasil penelitian di bidang pendidikan pada semua jenjang pendidikan,” jelasnya.
Konferensi yang menginjak tahun ke-2 ini menawarkan berbagai tema yang mencakup semua jenjang pendidikan dan isu-isu yang yang relevan. Beberapa diantaranya terkait pendidikan sosial, oendidikan karakter dan pendidikan sains. Pesertanya mencapai ratusan orang terdiri dari para peneliti, dosen, praktisi di bidang pendidikan, mahasiswa S-2 dan S-3 dari perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia maupun mancanegara, antara lain Iran, Saudi Arabia, Malaysia, Brunei, Vietnam, Thailand, Singapura, Australia dan Timor Leste. Sesuai dengan nama dan tema konferensi, juga diundang tiga keynote speaker dari luar negeri, dan 2 orang dari dalam negeri, masing-masing diminta berbicara di bidang expertise masing-masing, yaitu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Prof. Yohana Susana Yembise, Prof. Lyn Parker dari University of Western Australia, Australia, dan Prof. Dr. Ni Nyoman Padmadewi, M.A dari Universitas Pendidikan Ganesha. “Konferensi internasional ini memiliki manfaat besar dalam pengembangan bidang keilmuan dan pengalaman ilmiah baik untuk Peneliti/Dosen, Mahasiswa S-2 dan S-3, Lembaga (Undiksha) dan Dinas Pariwisata dimana manfaat secara umum ialah untuk mengenalkan Bali secara umum, dan pesona Bali sebagai tujuan pariwisata internasional melalui pempublikasian artikel ilmiah hasil penelitian dimana itu merupakan jembatan untuk ‘rehearsal’ menuju publikasi di jurnal internasional bereputasi,” imbuh Artini.
Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., mengatakan saat ini publikasi karya ilmiah pada jurnal berputasi internasional terus digenjot. Hal tersebut tak hanya penting untuk lembaga dalam peningkatan daya saing, baik tingkat nasional maupun internasional. Tetapi juga sekaligus menjawab kebijakan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). “Pada intinya melalui konferensi ini, bisa semakin banyak karya ilmiah yang bisa terpublikasikan,” tegasnya. Pada konferensi tersebut, juga hadir Dr. Paul Robertson, Founder and Senior Academic Consultand of Asia EFL Journal group and TESOL Asia. (hms)