Singaraja- Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) terus melakukan terobosan untuk program studi. Selain menggenjot akreditasi, juga dirancang peningkatan grade Prodi D-3 menjadi D-4. Kurikulumnya pun tengah dipersiapkan melalui Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LPPPM). Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Ida Bagus Putu Arnyana, M.Si menyampaikan itu, Jumat (22/2/2019).
Mantan Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ini mengatakan keinginan untuk peningkatan grade dari D-3 ke D-4 itu sudah ada sejak lama. Hal tersebut kembali dimantapkan dan kurikulumnya sudah dibahas melalui tim. Sesuai rancangan, ada sembilan prodi yang masuk sebagai sasaran, yakni Kebidanan, D-3 Bahasa Inggris, Akuntasi, Analis Kimia, Budidaya Kelautan, Manajemen Informatika, Teknik Elektronika, Desain Komunikasi Visual, dan Perhotelan. Seluruhnya telah terakreditasi B. “Ini juga ada permintaan dari Kemenristekdikti bahwa D-3 yang minimal terakreditasi B, bisa ditingkatkan jadi sarjana terapan (D-4). Tentu ini gayung bersambut dengan keinginan kami. Prodi ini tetap vokasi. Sarjana terapan,” sebutnya.
Tak dimungkiri, munculnya keinginan tersebut juga melihat kebutuhan masyarakat. Sebelumnya universitas dengan delapan fakultas ini telah meningkatkan grade sejumlah prodi dari D-3 menjadi S-1. Seperti halnya Akuntasi, Manajemen Informatika dan Akuakultur. “Ini melihat kebutuhan kedepan. Banyak yang menginginkan supaya ada D-4,” katanya.
Lebih lanjut disampaikan, dalam Permenristekdikti Nomor 54 tahun 2018, disebutkan bagi mahasiswa yang awalnya memilih untuk menempuh D-4, namun bisa menyelesaikan tiga tahun, ia tidak masuk drop out. Tetapi kelulusannya diberikan jenjang D-3. Demikian juga jika hanya bisa mengikuti dua tahun, diberikan D-2. Kecuali untuk prodi kebidanan, memiliki aturan baku, tetap harus D-3 atau D-4. “Ini bagusnya. Di luar Kebidanan, bersifat fleksibel. Makanya ada tiga kurikulum yang disiapkan. Ada untuk D-2, D-3 dan D-4. Kurikulum berlapis. Untuk magang juga akan berjalan di semester II, IV, VI dan VIII,” ungkap akademisi asal Desa Kemenuh, Kabupaten Gianyar ini.
Pembahasan kurikulumnya tengah dilakukan. Ditargetkan sudah rampung dan disampaikan ke pusat paling lambat 28 Februari 2019. Didalamnya juga diatur dalam pendidikan harus diberikan pengetahuan informasi teknologi dan Bahasa Inggris sebagai senjata menghadapi revolusi industri 4.0. “Kurikulum sudah disiapkan. Tahun ajaran baru ini sudah bisa berjalan,” ucapnya. Penerapan kebijakan ini, sambungnya harus dibarengi dengan peningkatan kualitas tenaga pendidik. Antara teori dan praktek harus berjalan seimbang. Sarana-prasana penunjang, seperti lab juga harus mendapat perhatian, termasuk para lulusan nantinya harus mendapat sertifikat kompetensi dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). “Tenaga pengajar tidak lagi hanya tahu teori saja, tetapi harus paham praktek karena para lulusan harus siap kerja. Untuk LSP juga sedang disiapkan Undiksha,” imbuhnya. (hms)