Page 21 - KELOMPOK RESEARCH & PROFILE Prodi S3 Pendidikan Bahasa Inggris
P. 21

dipamerkan  dalam kegiatan-kegiatan  pertunjukan  langsung
                               di akhir semester yang bisa ditonton oleh masyarakat umum
                               di gedung kesenian.
                                       Di  awal-awal  TK  berdiri,  Bu  Dewi  langsung  menjadi
                               Kepala Sekolah.  Saat  itu,  beberapa  teman  banyak  meledek
                               karena  jaman  itu,  para  dosen  lebih  memilih  dan  dianggap
                               berhasil  apabila  memiliki  jabatan structural  di  universitas,
                               bahkan  ada  teman  yang  langsung  “meledek”  ke Bu  Dewi
                               secara langsung dan membuat temannya heran kenapa Bu
                               Dewi justru menjadi Kepala Sekolah TK, lembaga pendidikan
                               non-formal yang sering dipandang sebelah mata. Hal ini tidak
                               menghambat  Bu  Dewi untuk  maju  dan  bahkan  termotivasi
                               untuk  terus  berkarya  dan  memiliki  ambisi  membuat  TK
                               berkualitas     dan     bisa    dibuktikan     langsung      oleh
                               masyarakat.
                                       Bu  Dewi  menyadari  bahwa  kualitas  lulusan  TK  dan
                                        l
                               kualitas embaganya sangat banyak tergantung pada kualitas
                               SDM  nya,  dan  sebagai  Kepala  Sekolah,  dia  selalu
                               memberikan  pelatihan  sekalian  rapat secara  rutin  setiap
                               minggu. Rapat mingguan dikemas dalam bentuk workshop,
                               dimana  guru-guru  yang  minus  pengalaman  saat  tahun
                               pertama tersebut, diajak rapat setiap minggu (tidak pernah
                               absen).  Workshopnya  menggunakan  format  kegiatan  yang
                               khusus  yaitu:  penyampaian  info  baru  oleh  Bu  Dewi,  dan
                               laporan  khusus  tentang  masalah-masalah  yang  dialami  di
                               kelas  oleh  guru,  dan  mendiskusikan  solusinya.  Jadi
                               workshop      dikemas     dalam     bentuk  “Problem       based
                               workshop”  sehingga  setiap  peserta  rapat  belajar  langsung
                               dari masalah yang sedang terjadi dan langsung belajar dan
                               diskusi  tentang  solusinya saat  rapat.  Ajang  rapat/workshop
                               mingguan  ini  juga  dipakai  untuk  memperkenalkan  hal-hal
                               baru  yang  menjadi  kebijakan  Kementrian  di  Jakarta,  atau
                               isu-isu    terkini   sesuai   dengan      perkembangan       ilmu
                               pengetahuan dan teknologi. Fakta Bu Dewi sebagai seorang
                               dosen  dengan  lata  belakang  pendidikan  S3,  memberi
                               kesempatan kepadanya untuk selalu sensitif dengan isu dan
                               perkembangan di dunia pendidikan, yang kemudian langsung
                               diperkenalkan kepada guru-gurunya. Rapat/workhop rutin ini
                               dilakukan terus dari tahun 2006  sampai dengan tahun 2013
                               dan  dipimpin  langsung  oleh  Bu  Dewi.  Tetapi  setelah  ada
                               aturan  bahwa  nama  Kepala  Sekolah  harus  masuk  sistem
                               pusat  yang  berbasis  digital,  Bu  Dewi  tidak  bisa  masuk  ke
                               sistem, dan akhirnya digantikan oleh staff yang lain.
                                       Sepanjang     perjalanan,     TK    ini   juga     sering
                               mendapatkan pengembangan  profesional  dari  sukarelawan
                               manca  negara,  dan  sering memanfaatkan  sumber  belajar
                               seperti sawah, pabrik beras, dsb sebagai pusat  belajar.  Bu



                                                      17
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26