Page 19 - KELOMPOK RESEARCH & PROFILE Prodi S3 Pendidikan Bahasa Inggris
P. 19
2) Menerima mahasiswa yang ingin melakukan observasi
tentang pembelajaran Bahasa Inggris untuk anak-anak.
Untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa yang
kuliah di program Studi Pendidikan Bahasa Inggris tentang
implementasi pembelajaran Bahasa Inggris untuk anak-
anak, mahasiswa juga dijinkan untuk melakukan observasi
dan konsultasi kepada pihak guru untuk melihat
langsung di lapangan tentang pembelajaran Bahasa
Inggris yang dipraktekkan di learning centre tersebut.
3) Pengembangan program untuk anak berkebutuhan
khusus. Di Learning Centre ini, Bu Dewi kemudian
mengembangkan program-program untuk pendidikan anak
berkebutuhan khusus. Menurut hasil observasi di
lapangan, jumlah anak berkebutuhan khusus mulai banyak
diidentifikasi, dan beberapa orang tua merasa
kebingungan dimana mereka mensekolahkan anaknya. Bu
dewi dan team kemudian mengembangkan program
pendidikan anak berkebutuhan khusus yang dipakai untuk
semua siswa berkebutuhan khusus yang ada di bawah
naungan lembaga Aura Suksma Insani.
3.2.3 Prestasi dalam membangun dan mendirikan Taman Kanak-
Kanak bilingual dan menjadi sekolah favorit.
Di bawah naungan Yayasan Aura Sukma Insani, Bu Dewi
menggagas membuat TK/PAUD Aura Suksma Insani. Pendirian
TK ini pada awalnya dimaksudkan untuk menggali dana agar
bisa mendapatkan keuntungan finansial yang dipakai untuk
mendukung kegiatan sosial (kursus Bahasa Inggris gratis) di
yayasannya. TK ini dibangun pada tahun 2006, 2 tahun setelah
yayasannya resmi berdiri. Berada di atas tanah pribadi seluas 3
are, Bu Dewi dan team membuat bangunan sederhana yang
dibantu oleh pihak donator manca negara. Bangunan ini menjadi
satu dengan Aura Sukma Insani Learning Centre. Bangunan ini
tergolong sempit untuk sebuah sekolah karena hanya berdiri di
atas lahan 3 are, ada di tengah rumah penduduk, dan untuk
mencapainya, kita harus masuk gang. Dengan kata lain, dari
sisi lokasi, pendirian TK ini kurang menarik, dan bahkan
cendrung tidak diminati oleh masyarakat, karena tidak saja
tempatnya ada di tengah perumahan penduduk di tempat yang
kecil, tetapi lokasinya agak jauh dari pusat kota dan berada
dekat persawahan. Hal lain yang menjadi hambatan, adalah di
radius 1 km, ada sejumlah 7 sekolah taman kanak-kanak
dengan biaya yang lumayan murah.
Dengan kondisi seperti itu, hambatan-hambatan untuk
membuat TK sangat jelas di depan mata, dan sangat sulit untuk
bisa bersaing. Bu Dewi hampir putus asa, mengingat saingan
dari TK lain sangat banyak dan lokasi yang kurang strategis.
15