Page 18 - KELOMPOK RESEARCH & PROFILE Prodi S3 Pendidikan Bahasa Inggris
P. 18

3.2.2      Membangun Learning Centre untuk mereka yang kurang mampu.
                            Learning  Centre  Aura  Sukma  Insani  merupakan  learning
                            centre  yang  dibangun  berada  di  bawah  yayasan  sosial  yang
                            dibangun  Bu  Dewi  untuk  menangani  kegiatan-kegiatan
                            kependidikan.  Ada  beberapa  kegiatan  yang  dirintisnya  yang
                            berada di bawah naungan learning centre ini, yaitu:
                              1)  Kursus Bahasa Inggris gratis: kursus ini berlangsung mulai
                                  tahun  2006  sejak  bangunan  Learning  Centre  selesai
                                  dibangun.  Bangunan  ini  berdiri di  atas  tanah  pribadi  milik
                                  Bu Dewi dan keluarga, tetapi bangunan fisiknya dibangun
                                  atas  donasi  dari  seorang  donator  dari  manca  negara. Di
                                  learning centre tersebut, Kursus Bahasa Inggris diberikan
                                  di sore hari untuk anak-anak di sekitar desa Sambangan di
                                  Sukasada. Kursus ini mendapat sambutan yang luar biasa
                                  dari  masyarakat  dan  jumlah  siswa yang  belajar  banyak
                                  sekali  dan  semua  ruangan  selalu  penuh.  Semakin hari
                                  jumlah siswa pun bertambah, merambah mereka yang dari
                                  beberapa  kecamatan  lain  di  Kabupaten  Buleleng.  Karena
                                  kursus  diajarkan  dengan  cara  yang  berbeda,  sangat
                                  inovatif,  belajar  sambil  bermain,  anak-anak  yang  ikut
                                  kursus  ini  menjadi  sangat  senang  Bahasa Inggris.  Situasi
                                  pembelajaran yang diterapkan sangat berbeda, relax, dan
                                  mengutamakan  pembelajaran  Bahasa  Inggris  secara
                                  kontekstual,  serta  disesuaikan  dengan  perkembangan
                                  anak.  Kesuksesan  kursus  ini  ternyata  dibarengi  dengan
                                  hambatan di lapangan. Ada beberapa guru Bahasa Inggris
                                  program  ekstra  kurikuler  di  SD  sekitar,  akhirnya  tidak
                                  mendapat  siswa  karena  semua  siswa  beralih  ke  kursus
                                  yang  ada  di  Learning  Centre.  Untuk  mengurangi  adanya
                                  keluhan,  dan  agar  guru  di  sekolah-sekolah  sekitar  tidak
                                  kehilangan  murid,  akhirnya  kursus  diberikan  hanya
                                  seminggu  sekali,  tiap-tiap  hari  Minggu  saja.  Hal  ini
                                  berlangsung lama dan lebih dari 10 tahun, sampai akhirnya
                                  Bahasa  Inggris  diajarkan  di  sekolah  dasar,  dan  secara
                                  perlahan kursus ini akhirnya ditutup.




                                                      14
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23