Page 16 - KELOMPOK RESEARCH & PROFILE Prodi S3 Pendidikan Bahasa Inggris
P. 16

beberapa  mata  kuliah  Linguistik  agar  dasar-dasar  bidang  kajian  Linguistik
                 memadai  untuk  lanjut  ke  doctor  Linguistik.  Dengan  kata  lain  dia  kuliah  di  S2
                 maupun  di  S3  secara  bersamaan. Kuliah  sangat  padat,  dan  ditambah  dengan
                 kewajiban melaksanakan tugas sebagai dosen untuk mengajar, membimbing dan
                 kerja  tambahan  lainnya  benar-benar  menyita  waktu.  Tetapi  dengan  ketekunan
                 dan keyakinan, waktu-waktu yang padat setiap hari bisa dilewati dengan baik.
                        Semua mata kuliah berhasil diikuti dengan baik dan semua mendapatkan
                 nilai A. Di akhir semester 2, dia diijinkan untuk mengajukan proposal penelitian
                 disertasi.  Dia  meneliti  tentang  Konstruksi  Gender  dan  Strategi  Linguistik  dalam
                 Percakapan. Ujian seminar proposal berjalan baik. Dia mengumpulkan data secara
                 ethnografis dan pengambilan data secara kesuluruhan dilakukan selama 1,5 tahun
                 lebih. Karena penelitian murni menggunakan desain kualitatif, pengambilan data
                 dan  analisis  data  berlangsung  secara  siklustis  sampai  menghasilkan  pola  hasil
                 penelitian  yang  konsisten dan  data  jenuh.  Penelitian  dilakukan  terhadap  8
                 keluarga utama sebagai subjek inti, dan 32 keluarga sebagai subjek tambahan.
                        Penulisan disertasi sebenarnya bisa selesai tepat waktu 3 tahun tetapi ada
                 kescelakaan  teknis  yang  terjadi.  Karena  sesuatu  hal,  seminggu  menjelang
                 dokumen  disertasi  dikumpulkan,  laptopnya  jebol  dan  sayangnya  belum  ada  file
                 yang  sempat  tercetak.  Semua  file  di  laptop  hilang  tanpa  bekas,  dan  dokumen
                 berjumlah  457  halaman  hilang.  Sungguh  berat,  kesal  dan  kecewa,  serta  tentu
                 saja sangat terpuruk saat itu, tetapi Bu Dewi memiliki karakter yang kuat, keras
                 kepala, dan tekun. Dia cepat bangkit, menganalisis ulang semua data percakapan
                 (yang  syukur  tertulis  dalam buku  tulis  besar  dengan  tulisan  tangan)  yang
                 merupakan  satu-satunya  data  yang  masih  tersisa.  Dengan  data  tersebut,  dia
                 menganalisis ulang dan menulis ulang, hari demi hari, bekerja, dan menulis non-
                 stop, bekerja dari jam 8 pagi sampai dengan jam
                 04.00 pagi setiap hari. Dia menulis seperti itu selama 3 bulan, dan akhirnya draft
                 disertasi  bisa  diselesaikan  menjadi  647  halaman.  Di  bulan  ke  empat,  dia  bisa
                 ujian kelayakan; di bulan ke-5 dia ujian tertutup; dan di bulan ke-6 dia bisa ujian
                 terbuka, dan sebulan berikutnya dia wisuda dengan nilai Cumlaude. Sungguh luar
                 biasa, pujian dari segala arah, ucap syukur dari keluarga merupakan momentum
                 yang sangat  berharga  bagi  Bu Dewi. Dia memulai kehidupan akademisnya dari
                 moment penting ini.
                        Prestasi  ini  membuat  dia  mendapat  pengakuan  dari  para  dosen  di  S3
                 Linguistik UNUD,  dan  akhirnya  diundang  sebagai  penguji  maupun  sebagai  co-
                 promotor  untuk  mahasiswa  S3  Linguistik  di  Universitas  Udayana  mulai  saat  itu
                 sampai sekarang.

                 3.2    Pengalaman Berorganisasi dan Prestasi

                        Prof  Padmadewi  adalah  sosok  yang  memiliki  kesempatan  langka  karena
                 dia memiliki dua hal penting (menjadi guru besar, dan menjadi praktisi sekaligus
                 “founder”  beberapa  sekolah,  yayasan,  dan  sekolah  tinggi),  yang  jarang  dimiliki
                 oleh  guru  besar  lain;  pengalaman  yang  saling  mendukung  satu  sama  lain,
                 sehingga  menjadi  kompetensi  yang  lengkap  saling  menguatkan  dan
                 menyempurnakan.  Penggabungan  pengetahuan  yang  teoritis  “top-down”
                 maupun  pengalaman  yang



                                                          12
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21