Page 23 - KELOMPOK RESEARCH & PROFILE Prodi S3 Pendidikan Bahasa Inggris
P. 23

dirasakan  oleh  Bu Dewi  akan  mengalami  hambatan  jika  tidak
                            gagal (meskipun saat itu fenomena  tentang  RSBI         sedang
                            „trending‟  di  masyarakat),  dan  momen  akan  terjadinya
                            kegagalan  RSBI  saat  itu  sangat  dia  yakini.  Terbersit dihatinya
                            untuk  bisa  menunjukkan  kepada  masyarakat  konsep  yang
                            diperkenalkannya  secara  lisan  dalam  seminar  di  sekolah
                            tersebut,  dalam bentuk  contoh  nyata  yaitu  memberi  contoh
                            sekolah  model.  Oleh  sebab  itu, sebagai  reaksi  terhadap  apa
                            yang  dia  rasakan,  Bu  Dewi  merasa  perlu membuat „contoh‟
                            tentang  bagaimana  mestinya  sekolah  bilingual  itu  dibuat.
                            Fenomena ini kemudian bersinergi dengan „tuntutan‟ para orang
                            tua TK ASI  agar  Bu  Dewi  dan  team  membuat  sekolah  favorit
                            lanjutan  TK  yang sudah  dikenal  oleh  masyarakat.  Bukti  bahwa
                            produk  TK  yang  dibuat  Bu Dewi sangat beda dan berhasil baik
                            mendapat  pengakuan  dari  masyarakat.  Mereka  akhirnya
                            menuntut dan mendorong agar Bu Dewi membuat sekolah
                            SD, sebagai lanjutan dari TK yang dibuatnya.
                               Jadi,  didorong  terus  oleh  para  orang  tua,  dan  memahami
                            fenomena  RSBI  saat  itu,  akhirnya  Bu  Dewi  membulatkan  hati
                            untuk membuka dan mendirikan SD bilingual. Keyakinan untuk
                            membuat  SD  bilingual  ini  didukung  oleh  seorang  sukarelawan
                            dari Canada yang sangat berkomitmen dalam dunia pendidikan.
                               Analisis kebutuhan pembuatan SD bilingual dilakukan secara
                            informal  tetapi  sangat  serius  untuk  menentukan  bagaimana
                            jenis  SD  yang  akan  dibentuk.  Bu  Dewi  menganalisis  situasi
                            terkini  terutama  apa  hambatan  utamanya,  mempelajari  kajian
                            teori  untuk  menemukan  dasar-dasar  teori  pembelajaran
                            bermakna  untuk  SD,  mendiksusikan  dengan  praktisi,  dan
                            melakukan bench marking. Akhirnya SD bilingual dengan nama
                            terdaftar Sekolah Dasar Swasta Dwi Bahasa North Bali Bilingual
                            School  (NBBS)  berdiri  pada  bulan  Mei  2012  dan  langsung
                            menerima siswa pada bulan Juli 2012.
                               Pendekatan  /  Filosofi  Utama  pelaksanaan  pendidikan  di
                            NBBS  adalah 1) Differentiated Instruction, 2) the Whole Person
                            Approach,  3)  Constructivsm  yang  melahirkan  pembelajaran
                            berbasis  project  (project  based  learning)  dan  Task  based
                            learning. Bu dewi belajar tentang Differentiated Instruction ketika
                            ikut non-degree training di Indiana University selama 4 bulan,
                            dan  sejak  itu  selalu  berharap  punya  kesempatan  untuk
                            menerapkannya di Indonesia.
                 3.2.5      Mengacu  pada  tiga  pendekatan  utama  tersebut,  NBBS
                            mengejawantahkan         berbagai     program      dan     aktivitas
                            pembelajaran  secara  benar  dan  kontekstual.  Semua  tampak
                            inovatif  dan  berbeda  dari  sekolah  tradisional  di  sekitarnya,
                            padahal  semuanya  dikembangkan  dari  kebijakan  pemerintah
                            tentang pelaksanaan pendidikan yang sudah




                                                      19
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28