Model Evaluasi DIVAYANA
Prof. Dr. Ir. Dewa Gede Hendra Divayana, S.Kom.,M.Kom.,IPM.,ASEAN.Eng.
Jam 10.00 – 11.00 wita

Kuliah ini secara khusus membahas salah satu model evaluasi yang bernama model evaluasi DIVAYANA. Model Evaluasi DIVAYANA merupakan salah satu terobosan baru model evaluasi yang diciptakan oleh Prof. Dr. Ir. Dewa Gede Hendra Divayana, S.Kom.,M.Kom.,IPM.,ASEAN.Eng. Model ini dapat digunakan untuk mengevaluasi layanan pendidikan berbasis ICT, proses pembelajaran berbasis ICT, kebijakan pendidikan teknologi informasi, dan hal-hal umum lainnya dalam bidang pendidikan berbasis ICT. Jika dilihat dari namanya, model DIVAYANA merupakan akronim yang berasal dari huruf awal setip kata-kata berikut: Description, Input, Verification, Action, Yack, Analysis, Nominate, dan Actualization. Tujuan utama dibentuknya model evaluasi ini adalah untuk menentukan prioritas rekomendasi mulai dari tingkat tertinggi sampai dengan terendah dari sejumlah rekomendasi yang diberikan oleh pengambil keputusan/kebijakan untuk memecahkan beberapa permasalahan yang ditemukan di lapangan.

Bagaimana Peran Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) dalam Pencapaian Indikator SDGs Desa?
Putu Sukma Kurniawan, S.T., M.A.
Jam 10.00 – 11.00 wita

Topik ini membahas mengenai kondisi eksisting BUM Desa, praktek keberlanjutan yang ada di BUM Desa, dan cara agar BUM Desa dapat berperan dalam pencapaian SDGs Desa

Gerakan Literasi Akar Rumput
Dr. I Wayan Artika, S.Pd., M.Hum.
Jam 11.30 - 12.30

Saat ini dunia pendidikan masih mengalami kendala literasi. Berbagai gerakan literasi telah dilakukan di bawah pilar GLN (Gerakan Literasi Nasional). Namun justru semakin waktu gerakan literasi, apalagi GLS (Gerakan Literasi Sekolah) semakin surut atau stagnan. Sementara itu, di sekolah-sekolah telah dikembangkan asesmen kompetensi minimu dan di dalamnya terdapat literasi dan numerasi. Hal ini menjadi kesulitan bagi siswa karena tidak didukung oleh praktik baik literasi. Sekolah-sekolah pun mengalami maslah dalam rapor pendidikan dan pada umumnya nilai literasi dan numerasi masih merah. Hal yang menarik ternyata, gerakan literasi terlalu elitis. Semua sibuk bicara donasi buku dan fasilitas perpustakaan. Karena itu yang dibutuhkan saat ini adalah gerakan literasi akar rumput karena sementara ini gerakan literasi Indonesia terlalu elitis. Penulisa berpengalaman hampir empat tahun mengelola komunitas literasi dengan gerakan literasi akar rumput di Komunityas Desa Belajar Bali, program terbaru setahun terakhir adalah safari literasi ke sekolah, komunitas, kampus dan desa-desa di Bali. Inilah yang aklan dibagikan dalam forum Undiksha Brebagi. Semoga gagasan ini menarik dan penting sehingga mendapat kesempatan dalam kegiatan ini. Salam Literasi.

Kanker Payudara: Gejala Dan Faktor Risiko
Dr. dr. Ketut Suparna, Sp. B Subsp. Onk (K) MSi
Jam 13.00 – 14.00 wita

Kanker(malignansi) adalah penyakit yg terjadi (salah satu)akibat pertumbuhan sel di luar kontrol tubuh. Sekarang men jadi program unggulan pemerintah( KJSU:Kanker Jantung Stroke Urologi),krn morbiditas dan mortalitas nya tinggi(ketiga setelah kec lalu lintas dan kardiovaskuler).Kanker itu berasal dari satu sel Sehat yg mengalami perubahan perangai.Amat berbahaya krn potensi selnya yg masuk ke sela sel sehat(invasif) dan merusak("crab like").Penyebab yg pasti blm diketahui.Tp ada bbrp faktor rrisiko yg bs kita hindari(modified risk factor).Kanker psyudara merupakan jenis kanker terbanyak di dunia,Indo,Bali dan Buleleng.Terbukti bhw faktor hormonal,sedentary life style, paritas,menyusui,masa menstruasi,riwayat klg,mrp faktor yg bisa dimodifikasi. Spt halnya kanker pd umumnya bhw tk keparahan("stadium") akan membawa ke tk keberhasilan pengobatan(prognostic factor).70-80% kanker payudara datang ke dokter dlm stadium lanjut(std III atau IV).Sehingga lama hidup 5 th dan 10 th menjadi rendah.Masyarakat hendaknya diajari Untuk Melakukan Sadari/Sarari,chek up rutin berupa USG dan Mamografi.Ketiga modalitas ini Sdh terbukti dpt menurunkan std awal..Disamping mengenal gejala berupa segala jenis kelainan pd payudara(benjolan,perub warna kulit,luka,asimetris kiri kanan, pelebaran pb drh,puting susu mengkerut,ada cekokan,keluar cairan yg tak wajar),benjolan di ketiak,leher,dada,atas tl Selangka..Jangan anggap remeh kelainan ini.

Tren dan Tantangan Penelitian Pengenalan Emosi Berbasis Sinyal Electroecephalogram
Dr. I Made Agus Wirawan, S.Kom
Jam 13.00 – 14.00 wita

Emosi merupakan interaksi dan perilaku psikologi manusia yang berperan penting dalam interaksi sosial manusia sehari-hari. Biasanya timbul sebagai respon terhadap kondisi atau permasalahan tertentu yang mewakili suatu target tertentu yang ingin dicapai [1]. Oleh karena itu, penting untuk mengenali emosi manusia dalam upaya memahami interaksi dan perilaku psikologis manusia. Secara umum ada dua pendekatan dalam pengenalan emosi yaitu: i) aspek fisik atau eksternal manusia dan ii) sinyal fisiologis atau aspek internal manusia. Pengenalan emosi yang diungkapkan secara eksternal biasanya dapat dengan sengaja disembunyikan dalam lingkungan sosial [2]–[4]. Masalah-masalah ini sebagian besar diselesaikan dengan menggunakan sinyal fisiologis dari sistem saraf pusat melalui sinyal electroencephalogram (EEG) [5]. Pengenalan emosi berbasis sinyal EEG memiliki beberapa keunggulan seperti: i) portabilitas, biaya rendah, dan kemudahan untuk disejajarkan [5], ii) data spasial, temporal, dan spektral yang kaya tentang pengalaman afektif manusia yang mendukung mekanisme saraf yang mendasarinya [ 6], [7], dan iii) terjadinya reaksi emosional pertama kali di otak manusia, terutama di bagian subkortikal, yang berarti perubahan sinyal EEG dapat secara langsung mencerminkan kondisi emosi manusia [4], [6 ]. Beberapa penelitian telah mengemukakan beberapa tren dan tantangan dari pengenalan emosi berbasis sinyal EEG yang musti dikaji lebih lanjut.