Ketua SPI Undiksha Jadi Sekretaris Forum SPI PTN Indonesia

Denpasar- Pengurus Forum Satuan Pengawas Intern (SPI) Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Indonesia masa kerja tahun 2022-2026 dilantik oleh Inspektorat Jenderal (Irjen) Kemendikbudristek, Dr. Chatarina Muliana, S.H., S.E., M.H., Jumat (1/7/2022). Dalam struktur, Ketua SPI Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Singaraja, Bali, I Wayan Krisna Eka Putra, S.Pd.,M.Eng., dipercaya mengemban tugas sebagai sekretaris.

Pelantikan dilaksanakan di Prime Plaza Hotel & Suites Sanur, Denpasar. Pada kesempatan tersebut, Ketua SPI yang akrab disapa Krisna ini dilantik bersama 40 orang pengurus lainnya yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Krisna menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh forum. Kesempatan ini bukan hanya sebagai tugas baru di luar Undiksha, tetapi juga sebagai pengalaman untuk memperkuat sinergi dengan SPI di Perguruan Tinggi Negeri lainnya maupun dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. “Ini pengalaman baru. Tentu saya harus belajar banyak,” ungkapnya.

Sementara itu, Irjen Kemendikbudristek,  Chatarina Muliana dalam arahannya menjelaskan SPI memiliki peran yang sentral bagi unit organisasi, baik itu BUMN apalagi di kementerian yang non profit oriented. Peran tersebut, memastikan  semua tujuan program yang dirancang perguruan tinggi berjalan sesuai dengan perencanaan output dan outcome yang diharapkan. Selain itu dapat menjamin akuntabilitas dan transparansi seluruh program unit kerja di instansi atau kementerian atau lembaganya, termasuk dalam hal pengelolaan anggaran. “Jadi jika pengelolaan unit organisasi kita berantakan, maka yang pertama harus merefleksikan diri adalah adalah SPI,” katanya.

Ia menegaskan SPI harus bisa dipercaya dan memiliki integritas. Lebih penting lagi harus mampu menjaga independensi. Melihat posisinya yang sangat strategis, Muliana mengajak SPI yang difasilitasi oleh pengurus forum SPI PTN untuk bisa selalu bersinergi dengan kementerian, khususnya lebih pada early warning system dalam rangka meminimalisasi temuan-temuan. (hms)