Page 29 - KELOMPOK RESEARCH & PROFILE Prodi S3 Pendidikan Bahasa Inggris
P. 29
tidak akan mengkhianati hasil yang diperoleh. Hal ini tentu saja
memerlukan banyak hal, tidak hanya komitmen, keseriusan,
konsistensi, tetapi juga kepekaan profesional untuk cepat
mengidentifikasi gap yang dibutuhkan dan kemampuan untuk
mengejawantahkan konsep teoritis menjadi praktek
pembelajaran yang kongkrit dan kontekstual.
3.2.7 Prestasi dalam mendirikan sekolah tinggi
Di samping mendirikan TK, SD, dan Diploma, Bu Dewi
juga memiliki pengalaman mendirikan Sekolah Tinggi bersama
teman-teman di Jurusan (Prodi saat ini) Pendidikan Bahasa
Inggris. Sekolah tinggi yang diangun bernama Sekolah Tinggi
Bahasa Asing (STIBA) Hita Widya Singaraja. Sekolah tinggi ini
dibangun sekian tahun yang lalu bersama 20 orang dosen
lainnya yang ada di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris
Unidksha.
Sekolah tinggi ini dibuat setelah saat itu, dosen-dosen
tersebut berhasil memiliki dana setelah mengembangkan
program pembelajaran BIPA (Bahasa Indonesia untuk penutur
Asing) dan memiliki keuntungan finansial untuk membeli lahan.
Di samping itu, motivasi membuat STIBA ini karena
keberhasilan dalam membuat program Diploma 1 tahun dalam
bidang kepariwisataan yang pernah dilakukan sebelumnya.
STIBA Hita Widya membuka program S1 Bahasa Inggris dan
berhasil menamatkan mahasiswa sampai menjadi beberapa
angkatan. Lulusan S1 Sastra Inggris dari STIBA Hita Widya ini
banyak yang diterima menjadi PNS, ada yang jadi guru, dan ada
pula yang memilih menjadi pebisnis. Tetapi karena
pendiri/pemilik/pengelola semuanya sangat sibuk, perhatian ke
STIBA HW menjadi berkurang dan akhirnya ditutup.
Tetapi pengalaman mendirikan dan mengelola sekolah tinggi
ini memberikan pengalaman yang amat bermanfaat dalam
melakukan kegiatan yang sejenis pada tahun-tahun berikutnya.
3.2.8 Prestasi dalam membangun Klinik Pendidikan di Tabanan
Klinik Pendidikan Tabanan didirikan bersama beberapa pakar
asal Tabanan yang bekerja di perguruan tinggi di Bali, bersama
dengan Ketua DPDR Tabanan saat itu (Ketut Suryadi) dan
Dewan Pendidikan Tabanan.
Ide dan nama dicetuskan oleh Bu Dewi yang kemudian
disambut baik oleh para pejabat pendidikan di Tabanan dan
DPRD Tabanan. Demikian juga para doctor/guru besar
Tabanan. Para pemerhati pendidikan ini (Bu Dewi dan para
team pakar yang berasal dari Tabanan) sering melakukan
pertemuan untuk merumuskan semua kebijakan tentang visi
misi Klinik ini. Untuk mendapatkan legalitas, Team pencetus ini
kemudian melakukan audisensi dan presentasi untuk
25