Page 130 - KELOMPOK RESEARCH & PROFILE Prodi S3 Pendidikan Bahasa Inggris
P. 130
Austen dan sudah menerbitkan berbagai buku. Ibu Arie diundang sebagai salah satu panelis
karena keunikan posisi Bu Arie sebagai orang Bali, tapi mendalami Jane Austen, tokoh dalam
Sastra Inggris yang mungkin tak ada hubungannya dengan masyarakat Bali. Ibu Arie
mengangkat isu dari artikelnya yang membahas tentang relevansi situasi Jane Austen sebagai
perempuan di Inggris di Abad ke-18 dengan perempuan Bali di Abad ke-21. Ibu Arie
menyoroti bagaimana perempuan Bali saat ini masih harus memantaskan diri di tengah
berbagai wacana mengenai kesetaraan gender. Situasi ini tak lepas dari situasi Jane Austen di
tahun 1800 yang sepertinya memiliki banyak privilege sebagai perempuan middle class,
terutama jika dibandingkan dengan perempuan dari lower class. Namun pada kenyataannya,
masyarakat kelas menengah justru memiliki berbagai aturan kepantasan yang sering
membatasi perempuan kelas menengah untuk berkarir atau mengejar aspirasinya dalam
menggeluti suatu profesi tertentu. Menurut Bu Arie, hal yang sama tampaknya juga masih
kuat dalam masyrakat Bali ataupun masyarakat Indonesia pada umumnya. Memang
perempuan sudah mendapatkan banyak kesetaraan dalam mengenyam pendidikan dan
menggeluti suatu profesi. Namun tetap saja ada kegiatan-kegiatan atau sikap-sikap yang
masih dianggap tak pantas dilakukan perempuan, padahal hal yang dianggap biasa saja jika
dilakukan oleh laki-laki.
3. Pengalaman Kerja dan Belajar Berorganisasi
Pengabdian Ibu Arie di Universitas Pendidikan Ganesha membukakan pintu untuk
pengalaman mengajar dan berorganisasi yang sangat berharga bagi Ibu Arie. Sejak awal
menjadi dosen, Ibu Arie ditugaskan untuk mengajar berbagai mata kuliah sastra, di samping
mengajar mata kuliah Writing. Pada mata kuliah sastra, Bu Arie sudah mengajar Introduction
to Literature, Poetry, Drama, Prose Fiction, dan Literary Appreciation sejak tahun 2003.
Pada tahun yang sama, Bu Arie mulai mengajar Paragraph Writing, yang mengajarkan
penulisan academic paragraph. Pada saat Ibu Arie kembali dari studi doktoralnya, Ibu Arie
juga diberi tugas mengajar beberapa mata kuliah baru, seperti Extensive Reading dan Literary
Analysis.
Sebagai lulusan S3, Ibu Arie juga kemudian diperbantukan mengajar di Program pasca
Sarjana. Mengingat Ibu Arie banyak mengambil mata kuliah Filsafat sewaktu kuliah S2 dan
S3 di Program Studi Ilmu Susastra, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia, maka Ibu
Arie ditugaskan mengajar mata kuliah Filsafat Ilmu Pendidikan di Program Magister sejak
2015. Ibu Arie mengajar mata kuliah umum ini di beberapa program studi magister, seperti
126