Page 126 - KELOMPOK RESEARCH & PROFILE Prodi S3 Pendidikan Bahasa Inggris
P. 126
BAB 12
Kinerja dan Portofolio Dr. Ni Komang Arie Suwastini, S.Pd., M.Hum.
1. Masa Kecil, Keluarga dan Kegemaran Membaca
Dr. Ni Komang Arie Suwastini, S.Pd., M.Hum. merupakan seorang akademisi yang
lahir di sebuah desa bernama Ringdikit, di Kabupaten Buleleng, pada tahun 1980. Ibu Arie
merupakan anak bungsu dari 9 bersaudara yang mana 6 di antaranya adalah laki-laki. Ibu Arie
dibesarkan sebagai seorang anak perempuan yang mengikuti atribut sosial untuk seorang anak
perempuan Bali. Di masa kecilnya, Ibu Arie selalu memiliki rambut hitam panjang, khas gadis
Bali. Terlebih lagi, ia dididik untuk mampu mengerjakan pekerjaan rumah, seperti mencuci
pakaian, menyetrika dan juga membantu mengasuh anak kecil di sekitar rumah. Berbeda
halnya dengan kepuasan yang ia dapatkan saat membaca dan dikelilingi buku di perpustakaan
sekolah.
Tapi kegemaran Ibu Arie yang sebenarnya adalah membaca. Meskipun Ibu Arie
memiliki kesulitan mengeja (mild dyslexia), Ibu Arie berhasil belajar membaca dengan
mengenal bunyi dari setiap huruf dalam suatu kata. Semenjak saat itulah, Ibu Arie tergila-gila
membaca dan menghabiskan banyak waktu istirahat sekolah di Perpustakaan. Menginjak
tahun keempat di sekolah dasar, Ibu Arie sudah membaca hampir semua buku bacaan yang
ada di perpustakaan sekolahnya, sampai ia harus meminjam buku bacaan dari sekolah lain.
Segala macam buku dibaca Ibu Arie, seperti Winnetou Karya Karl May biografi Marie Curie,
penemu zat radioaktif dari Polandia yang berhasil menjadi saintis yang memenangi dua Nobel
Prize. Kisah Marie Curie ini terus melekat dalam ingatannya dan menjadi salah satu inspirasi
Ibu Arie untuk belajar dengan gigih. Ibu Arie beruntung karena memiliki kakak-kakak yang
122