Page 124 - KELOMPOK RESEARCH & PROFILE Prodi S3 Pendidikan Bahasa Inggris
P. 124

Aktivitas di luar kampus
                   Bu Lokita menikah pada tahun 2006. Di rumah, dia adalah

                  seorang  ibu  rumah  tangga  dan  ibu  dari  empat  putrinya.
                  Peran  ini  tidak  bisa  dipandang  kurang  penting  atau  sepele

                  dibandingkan peran lainnya. Sebagai seorang ibu, ia berhasil
                  mengejar  gelar  doktor  sambil  membesarkan  seorang  anak

                  berusia satu tahun di rumah, dan ia menyelesaikan studinya
                  dalam  3,5  tahun,  yang  sulit  bahkan  untuk  seorang  sarjana

                  tanpa  keluarga  untuk  diurus.  Ketekunan  dan  kualitas
                  tekadnya  telah  membantu  membentuknya  menjadi  orang


                                                                     seperti    Figure 12. Keluarga Bu Lokita
                                                                    sekarang

                                                                   ini.  Di  rumah,  dia  merawat  keluarganya
                                                                   seperti ibu rumah tangga biasa.


                                                                   Selain itu, Bu Lokita sangat aktif secara

                                                                   sosial (di luar kampus). Dia mengambil

                                                                   peran  sebagai  pemimpin  komunitas

                                                                   kecil   yang    berhubungan       dengan
                  Figure 13. Sebuah aktivitas di Istri Bukian
                                                                 keluarga  perempuan  Bukian  dengan

                  sangat serius. Jabatannya itu menyusul penunjukan suaminya sebagai Kelian Dadia

                  (kepala  keluarga  Bukian).  Posisinya  sebagai  pemimpin  komunitas  perempuan

                  memberinya  kesempatan  untuk  belajar  tentang  budaya  Bali  dan  peran  perempuan
                  dalam pelestarian budaya Bali. Dia sering memimpin pertemuan untuk merencanakan

                  acara upacara yang berhubungan dengan Hindu. Peran ini mungkin sangat berbeda

                  dari  perannya  di  kampus,  tetapi  dia  sangat  menikmatinya.  Sebagai  pemimpin
                  komunitas perempuan Bukian, ia berinteraksi dengan perempuan dari berbagai latar

                  belakang, yang membutuhkan keterampilan interpersonal yang kuat.

                  Selain peran tersebut, di luar kampus ia juga memiliki peran tambahan yang cukup
                  akademis  tetapi  tidak  di  bawah  tugas  kampus.  Perannya  ditugaskan  oleh  lembaga

                  akreditasi  sekolah  Provinsi  Bali,  sebagai  asesor  untuk  menilai  sekolah  untuk

                  menentukan peringkat akreditasinya. Sejak tahun 2020, dia sangat aktif dalam peran



                                                             120
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129