Singaraja- Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) yang menjadi salah satu program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) telah menginjak gelombang IV. Program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ini mengajak mahasiswa Indonesia untuk dapat mengeksplorasi dan mempelajari keragaman budaya Nusantara, berteman dengan mahasiswa dari berbagai daerah, serta mendapat kesempatan belajar di kampus lain di Indonesia.
Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Singaraja, Bali menjadi salah satu perguruan tinggi pilihan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dalam program PMM. Seperti apa keseruan dan kesan para mahasiswa yang mengikuti program ini?
Keseruan dan kesan itu diceritakan oleh sejumlah mahasiswa. Seperti mahasiswa dari Universitas Islam Riau, Daffa Mulla Shadra dan Anni Tisandy dari Universitas Negeri Padang dalam acara Bincang Ganesha, Rabu (15/5/2024).
Kedua mahasiswa ini telah dua bulan lebih mengikuti PMM di Undiksha. Meskipun jauh dari kampung halaman dan kampus asal, keikutsertaannya pada program ini mendapat dukungan penuh dari keluarganya. Kesempatan ini tidak hanya untuk memperkuat pengalaman bidang akademiknya saja, tetapi juga untuk mengenal Undiksha, mengenal Bali lebih dalam dan mengenal Indonesia lewat budaya yang dibawa oleh mahasiswa lainnya.
Hadir di Undiksha dan Bali, kedua mahasiswa ini mengaku merasakan nuansa yang berkesan. Toleransi antarumat beragama dinilai masih sangat kuat. Hal itu dirasakan ketika mengawali bulan puasa yang bertepatan dengan hari raya nyepi. Mereka masih mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan ibadah. Kebahagiaannya semakin bertambah ketika dapat mengikuti hari raya nyepi secara langsung di Bali dan bisa menyaksikan parade ogoh-ogoh.
Sebelumnya, kesan menarik juga disampaikan oleh Fransisko Pasaribu. Ia menceritakan keseruan ketika mendapat kesempatan ikut mengarak ogoh-ogoh. “Saya mendapatkan kesempatan yang istimewa untuk ikut dalam proses pengangkatan ogoh-ogoh di Singaraja. Kenapa Istimewa? Karena saya yang hanya merupakan pendatang baru dan pertama kali menyaksikan ogoh-ogoh serta ikut mengangkatnya dan itu sangat berbeda jauh dengan daerah saya berasal yang tidak pernah melihat sama sekali pengangkatan ogoh-ogoh sebelumnya. Jika di kemudian tahun saya mempunyai kesempatan kembali untuk mengangkat ogoh-ogoh, saya akan senantiasa bersemangat melakukannya,” katanya. Senada juga disampaikan Preseisilya Selly P. “Hal ini pastinya tidak akan pernah saya lupakan,” tuturnya.
Pengalaman para mahasiswa ini mengikuti PMM di Undiksha semakin kuat melalui matakuliah Modul Nusantara. Matakuliah ini memaksimalkan ruang jumpa mahasiswa, menambah pemahaman, dan pengendapan makna toleransi. Memperkenalkan kekayaan kebudayaan nusantara yang bersumber dari berbagai golongan, suku, ras, agama, dan kepercayaan. Oleh para dosen Undiksha, matakuliah ini diimplementasikan dengan memperkenalkan berbagai kebudayaan Bali dan kehidupan Masyarakat Bali melalui kunjungan ke berbagai tempat.
Pengalaman-pengalaman yang didapatkan dari PMM di Undiksha dinilai mampu menjawab tagline PMM “Bertukar Sementara, Bermakna Selamanya”. Para mahasiswa ini berharap program PMM dapat dilaksanakan berkelanjutan. (hms)