Sahabat Undiksha, tentu tidak asing lagi dengan mie instan. Makanan ini menjadi favorit banyak orang. Tak hanya dinikmati dengan cara biasa, tetapi juga bisa dikreasikan menjadi lebih lezat. Di Indonesia, mie instan menjadi makanan yang begitu populer dan dicintai banyak kalangan. Mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa semuanya seolah tidak bisa menolak kelezatan mie instan.
Selain direbus dan dicampur bumbu, mie instan bisa dikreasikan dengan cara-cara unik. Dari sekian jenis mie instan, mie pelor dapat menjadi salah satu pilihan. Mie ini berbahan tepung tempe dan ekstrak daun kelor. Tentunya alami dan menyehatkan.
Mie berwarna hijau ini merupakan inovasi akademisi Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Singaraja, Dra. Damiati M.Kes., bersama Putu Indah Rahmawati, Ph.D. Berdasarkan hasil uji labolatorium, mie pelor memiliki antioksidan dan protein tinggi, serta kaya gizi yang sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan masih banyak lagi manfaat lainnya.
Bagusnya gizi yang dimiliki mie pelor dapat dikombinasikan sebagai olahan makanan yang sehat dan diyakini dapat mencegah stunting. Produksi mie ini awalnya dilakukan untuk skala pribadi. Melihat peluangnya yang dapat bersaing, pada tahun 2021, diajukan ke program pra-start up dan mendapat pendanaan dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN). Pada tahun ini sekaligus dilakukan launching pemasaran.
Kini, produksi mie instan ini bekerjasama dengan sektor usaha di Kota Singaraja yang dikekola oleh Sri Purwaningsih. Kehadiran produk inovasi ini semakin menambah variasi produk usahanya. Pemasaran sudah dilakukan dalam bentuk mie kering dan mie basah. Selain itu juga ada yang siap saji dengan beberapa varian, yaitu mie bakso, mie ayam, soto, kare, mie goreng, yang tentunya bisa disesuaikan dengan selera.
Pemasaran juga sangat dibantu oleh Inkubator Bisnis Undiksha yang diketuai Dr. Ni Made Ary Widiastini, SST.Par.,M.Par. Melalui pendampingan yang diberikan, produk ini diharapkan dapat semakin menjadi pilihan pecinta mie instan. Dalam rangka memperluas jangkauan pemasaran, didorong adanya inovasi terhadap produk, seperti memproduksi mie kering.
Selain mie pelor, sejumlah inovasi juga dibuat oleh akademisi Undiksha, seperti game berbahasa asing yang mengakomodasi budaya daerah, Ganesha Smart Pure yang merupakan alat untuk mengolah air limbah laundry, kemudian ada fashion bali aga yang memanfaatkan unsur serat gebang yang dimodif dan ditambahkan aneka kulit dengan tenun. (hms)