Singaraja- Radikalisme masih menjadi ancaman di Indonesia. Demikian juga halnya dengan terorisme dan intoleransi. Tiga hal ini perlu ditangkal, termasuk oleh generasi muda, sehingga tercipta kehidupan masyarakat yang damai. Demikian disampaikan Direktur Intelkam Polda Bali, Kombes Pol Zainal Abidin saat menjadi narasumber dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru Undiksha, Jumat (13/8/2021).
Pada kegiatan yang berlangsung virtual ini, dijelaskan intoleransi merupakan orientasi negatif atau penolakan seseorang terhadap hak-hak politik dan sosial dari kelompok yang tidak disetujui. Sedangkan Radikalisme adalah suatu ideologi atau ide atau gagasan dan paham yang ingin melakukan perubahan pada sistem sosial dan politik dengan menggunakan cara-cara kekerasan/ekstrem. Lalu untuk terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas yang dapat menimbulkan korban jiwa dengan motif ideologi, politik atau gangguan keamanan.
Munculnya ketiga hal tersebut, sambungnya dipengaruhi oleh sejumlah faktor, antara lain faktor pemikiran, faktor ekonomi, politik, dan pendidikan. Secara khusus disinggung ciri-ciri gerakan radikalisme, yaitu mengklaim kebenaran tunggal dengan menyesatkan kelompok lain yang tidak sependapat, memposisikan dirinya paling bertanggung jawab dan menggunakan cara-cara kekerasan seperti pengeboman, penculikan, yang dapat menarik perhatian masa dan menimbulkan rasa teror di tengah masyarakat. Selain itu juga mudah mengkafirkan orang lain, yaitu mudah berburuk sangka kepada orang lain yang tak sepaham dengan pemikiran serta tindakannya dan sebagainya. Hal ini dapat mengganggu keamanan dan perpecahan di tengah masyarakat.
Penyebaran radikalisme, kata Zainal Abidin tidak hanya melalui buku. Di tengah perkembangan teknologi informasi, penyebaran dapat dilakukan melalui website maupun media sosial lainnya. Mahasiswa memiliki peran yang sangat penting untuk turut melakukan pencegahan. Langkah yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan toleransi antar umat beragama, ikut serta pencegahan masuknya faham radikal, meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan serta menggunakan sosial media dengan bijak dan tidak mudah terpengaruh berita hoax. “Untuk berita, saring dulu saring sebelum sharing,” tegas Zainal Abidin. (hms)