Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) beberapa bulan lagi mengikuti pesta demokrasi. Mereka harus menyalurkan suara dalam pemilihan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) dan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Mahasiswa (BEM-REMA). Melancarkan segala proses, telah dibentuk pengurus Komisi Pemilihan Mahasiswa (KPM) dan Panitia Pengawas Pemilu Raya (Panwasra). Pelantikannya oleh Wakil Rektor III Undiksha, Dr. I Gusti Ngurah Pujawan, M.Kes., Kamis (21/12/2018).
Wakil Rektor asal Sibang, Kabupaten Badung ini menyampaikan KPM dan Panwasra memiliki peran serupa dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), sebagai penyelanggara pemilihan supaya bisa berjalan sesuai harapan. Seluruh yang terlibat didalamnya didorong untuk turut memberikan pendidikan politik kepada mahasiswa yang masuk sebagai daftar pemilih tetap. “Ini perlu dijadikan media sebagai pendidikan demokrasi untuk generasi muda,” sebutnya.
Tergabung sebagai pengurus, menurut mantan Dekan Fakultas MIPA ini perlu juga dijadikan media pengembangan diri oleh mahasiswa. Sebab, tak menutup kemungkinan ketika selesai menyenyam pendidikan di perguruan tinggi akan menjajaki profesi sebagai penyelenggara Pemilu. “Ada alumni disini tidak jadi guru. Tetapi masuk di KPU. Karena seperti itu, bergabung sebagai pengurus disini bisa dijadikan sebagai media pembelajaran,” tegasnya.
Ketua MPM Undiksha, Dziky Muhamad N.,menyampaikan pemilihan direncanakan pada Maret 2019. Sebelum itu, dilakukan persiapan seperti pendataan pemilih dan penjaringan bakal calon. Hajatan demokrasi ini mengadopsi sistem presidensial. Yakni calon melakukan kampanye, meyakinkan pemilih supaya memberikan dukungan. Saat pemilihan, juga menggunakan logistik layaknya Pemilu. “Termasuk juga ada masa tenang sebelum pemilihan. Ini seperti Pemilu di Indonesia,” ucapnya. (hms)