Page 142 - KELOMPOK RESEARCH & PROFILE Prodi S3 Pendidikan Bahasa Inggris
P. 142

memutuskan.  Pihak  IPRS  memberikan  penundaan  sambil  ia  menunggu  keputusan
                  dari Fulbright. Selang beberapa  bulan, IPRS  meminta keputusan dan karena harus
                  memilih,  ia  memutuskan  mengambil  tawaran  IPRS  ke  Negeri  Kangguru.  Dalam
                  hatinya, ia yakin, suatu saat nanti, ia pasti akan menjejak negeri Paman  Sam, dan
                  Tuhan  mengabulkan  doa  ini.  Ia  diberikan  Penghargaan  bernama  “TESOL  Access
                  Exchange Award” oleh Regional English Language Office di bawah Kedutaan Besar
                  Amerika Serikat untuk mengikuti pelatihan E-Teacher tahun 2016 secara daring dan
                  pelatihan  serta  kunjungan  ke  berbagai  Universitas,  sekolah,  dan  lembaga
                  penyelenggara  Educational  Technology  di  Detroit  tahun  2017.  Di  waktu  itu  pula,  ia
                  diberi  kesempatan  mengikuti  TESOL  Convention,  salah  satu  konferensi  TESOL
                  terbesar  di  dunia  terkait  TESOL  dengan  presentasi  di  salah  satu  sesinya.  Banyak
                  ilmu dan pengalaman, serta jejaring dari hampir 42 negara yang ia temui, semuanya
                  adalah  penerima  penghargaan  yang  sama.  Tidak  pernah  terpikir  olehnya,  dalam
                  hidup, akan bisa bertemu dan memiliki teman-teman dari Perbatasan Gaza, misalnya,
                  atau  Mali,  Nikaragua,  Rusia,  dan  lainnya.  Sampai  sekarang  jejaring  ini  masih  aktif
                  bertukar pikiran, karya, dan ide-ide.
                         Selama  di  Australia,  tepatnya  Melbourne,  ia  banyak  belajar,  mulai  bidang
                  kajian Pendidikan dengan Teknologi, Pedagogi, Riset, pola pembimbingan, menulis
                  dan berkarya, profesionalisme, sampai belajar menjadi pribadi sesungguhnya, yang
                  bukan  hanya  berhenti  pada  gelar,  namun  juga  menumbuhkan  diri.  Banyak  hal
                  ditemui,  dipelajari,  dan  dialami.  Mengingat  jalur  pendidikan  yang  diambil  adalah
                  Ph.D., fokusnya lebih pada melakukan riset mandiri. Tidak ada kuliah di awal, namun
                  lebih  pada  melakukan  riset  langsung  dan  menulis.  Sistem  yang  berbeda  misalnya
                  dengan  Amerika,  Eropa,  atau  Indonesia.  Namun,  karena  banyak  ada  kesempatan
                  belajar, selama kuliah, ia sering sit in – suatu aktivitas ikut belajar suatu mata kuliah,
                  namun  tidak  harus  ikut  semua  kewajibannya.  Ia  juga  sangat  sering  terlibat  di
                  pelatihan-pelatihan  gratis  dari  pihak  kampus  atau  perpustakaan,  seperti  belajar
                  NVIVO,  SPSS,  menulis  dokumen  panjang  dengan  Microsoft  Word,  Referencing
                  dengan  EndNote  dan  banyak  lagi.  Ph.D.  lebih  memfokuskan  pada  kualitas  tulisan,
                  sehingga proses menulis akademik menjadi sesuatu yang sangat penting.
                         Ia  juga  aktif  mengajar  Bahasa  Indonesia  di  School  of  Humanities  dengan
                  menjadi  Tutor  dan  mengajar  Bahasa  Inggris  untuk  mereka  yang  masih  perlu
                  menyesuaikan dengan syarat level pendidikan yang dituju dengan menjadi instruktur
                  di  La  Trobe  Melbourne,  suatu  lembaga  untuk  membantu  anak-anak  seluruh  dunia
                  meningkatkan  bahasa  Inggris  mereka  sebelum  siap  memulai  perkuliahan.  Ia  juga
                  membantu  dosen  di  School  of  Humanities  dengan  menjadi  Research  Assistant,
                  sebuah pengalaman penting baginya.
                         Pak Hery menyelesaikan pendidikan S3 selama empat tahun dan kembali ke
                  Jurusan  Pendidikan  Bahasa  Inggris  untuk  melanjutkan  pengabdiannya  untuk
                  lembaga. Saat ini di institusi, ia bertugas di beberapa Unit, yaitu sebagai Kepala Lab,
                  Kepala Unit Pembelajaran Inovatif dan E-Learning, dan Sekretaris Unit Kerjasama di
                  Fakultas  Bahasa  dan  Seni,  Undiksha.  Sebelumnya,  ia  pernah  menjabat  sebagai
                  Ketua  Jurusan  Pendidikan  Bahasa  Inggris,  Sekretaris  Jurusan  Pendidikan  Bahasa
                  Inggris, Kepala Unit Pembelajaran Digital, Kepala Unit Pembelajaran Daring, dan Staf
                  Ahli  Rektorat  di  level  Universitas.  Pengalaman-pengalaman  ini  banyak  sekali
                  membantunya  untuk  selalu  belajar  hal-hal  terbaik  dalam  konteks  manajemen,
                  kepemimpinan,  profesionalisme,  nilai-nilai  saling  menghormati  dan  menghargai,
                  berkarakter  baik,  adil,  dan  transparan.  Hal  ini  juga  diperoleh  dari  pengalamannya
                  berorganisasi di luar institusi sejak kecil dulu. Mengingat perkembangan jaman dan
                  menyongsong  perubahan  disruptif,  Lab  Bahasa  tempat  ia  mengabdi  saat  ini

                                                             138
   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147