Implementasi model General Education (GE) berwawasan Tri Hita Karana dengan setting lesson study pada pembelajaran Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) terus digenjot Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha). Hal ini telah disosialisasikan kepada dosen, Rabu (21/11/2018). Model GE yang juga intruksi dari Kemenristekdikti tersebut sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing generasi muda menghadapi revolusi industri 4.0.
Ketua Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LPPPM) Undiksha, Prof. Dr. A.A.I.N. Marhaeni, M.A yang membuka sosialisasi di Ruang Seminar LPPPM mengungkapkan kondisi kebangsaan, generasi muda belakangan kian mengkhawatirkan. Hal tersebut mungkin sebagai salah satu imbas kualitas pendidikan yang menurun maupun stagnan. Pada waktu yang bersamaan pula, terjadi kemajuan banyak hal yang sangat cepat. “Sesungguhnya mau tidak mau, sebagai bangsa, sebagai generasi muda, sebagai individu-individu, kita tidak bisa menutup mata terhadap perubahan itu. Berdampak pada banyak hal yang mampu merubah paradigma seseorang untuk berpikir. Dari itu, konsep Tri Hita Karana sangat penting untuk diimplementasikan. Ini untuk menjadikan generasi muda siap bersaing dalam revolusi industri 4.0,” katanya.
Tri Hita Karana yang diwariskan leluhur kepada masyarakat Bali, menurutnya memiliki nilai yang sangat luar biasa dan universal. Selain itu juga mendapat apresiasi dari masyarakat lain. “Kita sebagai masyarakat Bali harus berbangga terhadap konsep ini. Banyak yang mengapresiasi. Termasuk sekarang banyak membicarakan ini,” terangnya.
Disampaikan lebih lanjut, Tri Hita Karana tak hanya digaungkan sebagai model general education (GE). Namun juga sebagai landasan visi Undiksha menjadi Universitas Unggul di Asia pada tahun 2045. “Apalagi sejalan dengan visi Undksha, tentu harus diimplementasikan,” tegasnya. (hms)