Rapat kerja HMPS Pendidikan Bahasa Jepang yang berlangsung hari rabu (28/03) di ruang teater Fakultas Bahasa dan Seni dihadiri oleh Dr. I Gede Budasi M.Ed., selaku Wakil Dekan III Fakultas Bahasa dan Seni. Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari ketua jurusan dan dibuka secara resmi oleh Dekan FBS yang diwakili oleh Wakil Dekan III.
Pada kesempatannya, I Wayan Sadyana S.S, M.Si., selaku Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang menyampaikan bahwa mahasiswa harus memiliki pola pikir yang lebih luas. Harus ada pengembangan pola pikir dan cara berpikir dari mahasiswa. Kurangnya motivasi pada mahasiswa menyebabkan sedikit mahasiswa yang ingin mencoba mengikuti program pertukaran yang dirancang oleh pihak jurusan bersama pihak Jepang.
Wayan Sadyana juga berpesan bahwa pada rapat kerja ini, program kerja yang dirancang harus benar-benar ada visi akademisnya, visi sosialnya, dan juga visi pendidikan pembentukan softskill-nya bagi mahasiswa. Jika memang saat berkegiatan harus menggunakan bahasa jepang atau saat menyapa orang Jepang, maka gunakanlah bahasa jepang. Karena ini menyangkut tentang keberanian berbahasa jepang. Jika mahasiswa takut salah, maka ia tidak akan pernah bisa.
Kadek Suryawan, atau yang biasa dipanggil Deksur, selaku Ketua HMPS Pendidikan Bahasa Jepang masa bakti 2018 – 2019 merancang program kerja unggulan yaitu 孤児院教室 “Kojiin Kyoshitsu”, yaitu mengajar bahasa jepang di panti asuhan. Karena sebagai mahasiswa, antara teori dan praktek harus seimbang. Deksur berharap agar mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang juga bisa aktif di ormawa di lingkungan FBS maupun Undiksha.
Acara rapat kerja HMPS Pendidikan Bahasa Jepang kemudian ditutup oleh Gede Satya Hermawan, S.Sn., M.Si., selaku dosen di Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang. (Laras)