Tingginya kematian ikan lele sebagian besar disebabkan oleh pH air yang tidak stabil. Permasalahan tersebut, salah satunya dialami oleh I Made Widiana pemilik usaha Pokdakan Tunas Harapan yang bertempat di Banjar Dinas Joanyar Kajanan, Desa Joanyar, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Melihat permasalahan tersebut, tim PKM-PI Undiksha yang ketuai oleh Putu Metta Pretymas Suartyani dengan anggota orang yaitu I Kade Yoga Pranata, Jessiana Robiyanti Wela Kasor, dan Ni Kadek Wanti, dan dosen pendamping, Putu Widiarini S.Pd., M.Pd., M.Sc., membuat inovasi berupa Pemantauan pH Air kolam ikan lele dapat dilakukan hanya dengan bantuan sebuah smartphone. Inovasi ini bernama AquaTech Internet of Things (IoT) Harmony Control. Inovasi ini juga untuk mendukung optimalisasi produktivitas peternak lele.
Program dilaksanakan dengan beberapa tahapan, yaitu tahap persiapan, seperti; survey dan observasi mitra, penyusunan jadwal kegiatan, pembelian alat dan bahan, perancangan alat, pembuatan cara kerja dan penyusunan buku pedoman mitra. Tahap selanjutnya adalah pelaksanaan meliputi sosialisasi, pelaksanaan kegiatan, dan pendampingan yang akan dilakukan selama 8 minggu. Tahap terakhir adalah evalusi keefektifan Aquatech Iot Harmony Control dan evaluasi pelaksanaan kegiatan.
Penerapan teknologi berbasis IoT AquaTech Harmony Control dalam proses pemeliharaan ikan lele memiliki peluang keberlanjutan yang sangat tinggi karena teknologi yang digunakan merupakan yang masih sederhana sehingga menjadi mudah untuk diajarkan kepada mitra. Mitra diajarkan cara penggunaan aplikasi dan dilakukan pendampingan hingga dinyatakan mampu mandiri menggunakan alat tersebut. (rls/hms)