Keberadaan Seka Truna Truni (STT) dalam suatu banjar dinas merupakan suatu bentuk kearifan lokal yang terus dijaga oleh muda-mudi Bali untuk tetap aktif berkegiatan dan menjaga tradisi serta budaya Bali di daerah tempat tinggalnya masing-masing. STT saat ini juga diberikan kewenangan untuk mengelola keuangannya sendiri. Akan tetapi, bendahara STT seringkali melakukan kekeliruan dalam memasukkan transaksi sehingga mengakibatkan ketidaksesuaian antara sisa uang dan pengeluaran. Hal tersebut berdampak pada pengelolaan keuangan STT yang tidak transparan dengan pelaporan keuangan yang masih manual dan hanya bissa diakses oleh pengurus inti.
Permasalahan tersebut menarik perhatian mahasiswa Undiksha yang tergabung dalam tim PKM-PM, terdiri atas Ni Putu Ayu Swandewi sebagai ketua dan anggota Ni Putu Nirka Indriyani, Ismiatul Jannah, Putu Desi Arista Dewi, dan Ni Komang Arya Winda Ningsih dengan didampingi dosen pembimbing Drs. I Made Suarjana, M.Pd. Tim ini mengadakan Pelatihan Penggunaan Aplikasi Buku Kas Berbasis Kearifan Lokal Tri Hita Karana yang menyasar STT di Banjar Gili Mekar Desa Lembongan, Kabupaten Klungkung.
Kegiatan dimulai dengan tahap persiapan media pengenalan aplikasi buku kas berbasis Kearifan Lokal Tri Hita Karana, menyusun buku pedoman mitra, kuesioner, dan pembelian alat dan bahan untuk pelaksanaan kegiatan serta membangun mitra. Selanjutnya, dilakukan kegiatan sosialisasi program pelatihan penggunaan aplikasi buku kas berbasis kearifan lokal Tri Hita Karana kepada anggota STT Yowana Gimka. Kemudian, dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan, praktik, dan pendampingan masing-masing dalam 4 tahap serta terakhit didakan evaluasi untuk menilai kemahiran penggunaan aplikasi buku kas anggota STT. (rls/hms)