Kain tenun Gringsing merupakan salah satu produk ekonomi kreatif khas Desa Wisata Tenganan Pegringsingan, Kabupaten Karangasem, Bali yang juga sekaligus menjadi salah satu warisan lokal bali sejak zaman nenek moyang. Keberadaan kain tenun ini menarik perhatian mahasiswa Undiksha yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Sosial Humaniora (PKM-RSH) untuk melakukan eksplorasi atau penelitian dari segi etnomatematika. Mahasiswa tersebut terdiri atas Gavrila Tamariska, Luh Novi Kristiana, Ni Luh Sherlita Indraliani Kubayan, Hilda Aulia, dan Hilman Cahyadin. Mereka yang tergabung dalam satu tim dibimbing oleh dosen, I Putu Pasek Suryawan, S.Pd., M.Pd.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui unsur-unsur matematika yang terdapat dalam kain tenun ikat gringsing. Selain itu untuk bagaimana masyarakat yang berprofesi sebagai penenun, mengetahui dan mendapatkan pengetahuan tentang etnomatematika kain tenun ikat gringsing, dan untuk mengetahui bagaimana manfaat muatan matematika yang terkandung pada kain tenun ikat gringsing di Desa Tenganan sebagai sumber belajar matematika yang inovatif dan bermakna di era Kurikulum Merdeka.
Pemilihan kain tenun ikat gringsing oleh tim ini karena satu-satunya kain tenun double ikat di Indonesia dan belum banyak yang meneliti. Penelitian sebelumnya hanya dilakukan pada motif Lubeng saja dan belum diintegrasikan ke dalam pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu tim yang diketuai Gavrila ini hadir untuk meneliti berbagai macam motif kain tenun ikat gringsing dan mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran matematika sehingga menciptakan suasana belajar yang bermakna.
Penelitian ini menggunakan pendekatan etnomatematika untuk menganalisis pola dan motif kain tenun ikat gringsing, dan berinteraksi langsung dengan penenun dan Masyarakat untuk memahami nilai budaya yang terkandung dalam setiap proses pembuatan kain. Melalui penelitian ini tim dapat menemukan informasi yang mendalam tentang praktik-tradisional dan pengetahuan etnomatematika yang melekat dalam warisan budaya tersebut. Sehingga hasil dari penelitian ini akan diintegrasikan kedalam pembelajaran di sekolah untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna. (rls/hms)