Badung– Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) melakukan langkah strategis untuk penguatan kurikulum Pendidikan Profesi Guru (PPG) sebagai bagian dari Program Revitalisasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Salah satunya melalui kolaborasi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Kolaborasi bersama DUDI ini diawali melalui workshop, Sabtu (10/12/2022). Narasumber yang dihadirkan, yaitu General Manager Plataran Ubud Hotel and Spa, Putu Fisson Sila Hari Purnawan, M.Pd., Recruitmen Consultant Jolly Roger International Campus, Ni Made Widani, S.E.,M.M, Business Management and Accounting Service, Dr. I Putu Gede Diatmika, dan Direktur BAV Tour, Teguh Nugraha. Selain itu juga ada Kepala SMKN 1 Singaraja, Wayan Gunastra, S.Pd.,M.Pd.
Materi yang dipaparkan berkaitan dengan manajemen usaha dan industri maupun teaching factory.
Koordinator PPG Undiksha, Drs. I Gede Nurjaya, M.Pd., menyampaikan keterlibatan para pelaku DUDI dalam penyusunan kurikulum sangat penting untuk penguatan aspek praktis yang nantinya ditularkan kepada mahasiswa. Ditegaskan, dunia praktis jauh lebih sulit dari pada dunia teoritis. “Kalau dunia akademik, ibaratnya baru berenang di kolam renang. Tapi kalau di dunia nyata, dunia praktisnya, kita berenang di samudera yang banyak ombaknya. Jadi ada banyak ombak yang harus dihadapi,” ungkapnya.
Pengetahuan dunia praktis menurut Nurjaya sangat penting dimiliki oleh para peserta PPG sebagai bekal untuk melatih peserta didik nantinya. Oleh karena itu, kerjasama Undiksha dengan DUDI sangat diharapkan dapat terealisasi, paling tidak bisa menjadi mentor melalui program praktisi mengajar.
Narasumber, Fisson Sila Hari Purnawan juga menilai kolaborasi perguruan tinggi dan DUDI sangat penting. Kolaborasi ini dapat menjadi ruang untuk memadukan pengalaman di dunia akademik dan dunia profesional. “Hubungan dunia usaha dunia industri dengan perguruan tinggi sangat penting. Di kelas mahasiswa hanya belajar teori, sedangkan dunia industri langsung praktik. Jadi memang harus ada kolaborasi, harus bersinergi antara dunia Pendidikan dengan dunia industri,” katanya.
Hal senada dikatakan oleh Widani. Menurutnya, PPG Undiksha memang harus dikolaborasikan dengan dunia usaha untuk melihat lebih nyata potensi dari mahasiswa. “Ke depan untuk output mahasiswa bisa dipantau dari awal, cocoknya dimana. Artinya biar ada penyesuaian untuk kurikulum,” ungkapnya.
Perempuan ramah ini juga menyatakan siap bekerjasama dengan Undiksha dalam peningkatan kompetensi mahasiswa maupun siap untuk sharing pengalaman di dunia industri yang telah digelutinya selama bertahun-tahun.
Kesiapan untuk berkolaborasi dalam penyusunan kurikulum PPG Undiksha juga ditegaskan oleh Diatmika. Ia yang bergelut di jasa akuntan publik menyatakan kolaborasi memang harus dilakukan. “Saya siap untuk berkolaborasi,” ungkapnya.
Melalui kolaborasi ini, PPG Undiksha diharapkan dapat menghadirkan guru-guru yang andal dan mampu menciptakan generasi yang terampil dan siap kerja. (hms)