Singaraja- Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menggelar workshop pengembangan kurikulum Program Studi D4 Kimia Terapan dan Program Studi D4 Bioteknologi Perikanan, Jumat (23/9/2022). Hal ini menyusul adanya peningkatan status dari D3 pada dua program studi tersebut.
Workshop yang berlangsung di Hotel Puri Saron, Buleleng ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Prof. Dr. Haryanti, M.S., dari Pusat Riset Perikanan , Badan Riset dan Inovasi Nasional dan I Nyoman Gede Suma Artha dari CV. Balizen, PT. Supa Dupa Spice.
Ketua Panitia, Dr. Gede Agus Beni Widana, M.Si., menyampaikan workshop ini dilaksanakan hingga 24 September 2022, yang dihadiri oleh staf dosen terkait, pelaku usaha dan industri, serta para alumni. “Kami berharap materi yang disampaikan oleh narasumber dan masukan dari pelaku usaha dan industri dapat menghasilkan kurikulum yang dapat menyiapkan lulusan yang adaptif,” katanya.
Acara ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Undiksha, Dr. Gede Rasben Dantes, S.T.,M.T.I. Ia yang mewakili Rektor memberikan apresiasi kepada fakultasdan prodi yang telah melakukan pengembangan kurikulum untuk Program Studi D4 Kimia Terapan dan Program Studi D4 Bioteknologi Perikanan. “Kami berharap kurikulum prodi ini mendapat masukan dari stake holders terkait,” ungkapnya.
Ia memberikan gambaran terkait hal yang perlu diakomodasi dalam pengembangan kurikulum ini. Diantaranya, terkait mata kuliah wajib yang harus diberikan mahasiswa, yaitu pendidikan agama, bahasa Indonesia, pancasila dan kewarganegaraan. Kemudian juga ada penambahan matakuliah wajib berupa bahasa Inggris dan Tri Hita Karana. “Tri Hita Karana ini sebagai salah satu pengejawantahan visinya Undiksha menjadi Universitas Unggul Berlandaskan Falsafah Tri Hita Karana di Asia pada tahun 2045. Oleh karena itu, semua mahasiswa di Undiksha, baik itu diploma maupun sarjana terapan maupun pendidikan akademik (S1) itu mendapatkan matakuliah Tri Hita Karana dalam rangka mereka mengetahui bagaimana membangun karakter yang baik, menjaga hubungan dengan sesama, menjaga keharmonisan dengan Tuhan, dan menjaga lingkungan sekitar,” tegasnya.
Disampaikan lebih lanjut, sesuai dengan standar nasional pendidikan tinggi, mahasiswa sarjana terapan diwajibkan untuk mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Pada program ini, mahasiswa memiliki kesempatan 3 semester untuk melakukan kegiatan di luar prodi. “Sehingga saya menyarankan kepada teman-teman semua seperti apa yang telah kita susun di dalam kurikulum 2019 itu, kita berusaha untuk memberikan kompetensi pendukung bagi sarjana terapan dengan mereka mengambil mata kuliah lintas prodi di dalam perguruan tinggi, baik itu di dalam fakultas maupun di luar fakultas. Jadi matakuliah lintas prodi ini tidak harus diambil di luar fakultas tapi bisa diambil internal fakultas,” tegasnya.
Selain itu, mahasiswa juga berhak mendapatkan pengalaman industri sesuai dengan kompetensinya melalui program magang minimal selama 1 semester. “Selain itu, banyak sekali kegiatan maupun program-program MBKM, seperti pertukaran pelajar karena kita akan melakukan ekuivalensi terhadap mata kuliah yang sudah diprogramkan di masing-masing prodi,” imbuhnya. Melalui pengalaman tersebut, mahasiswa, khususnya Prodi D4 Kimia Terapan dan Prodi D4 Bioteknologi Perikanan nantinya dapat menjadi lulusan yang unggul dan berdaya saing. (hms)