Singaraja– Perubahan Kurikulum Merdeka dengan penekanan konsep Profil Pelajar Pancasila menjadi tantangan bagi para pengajar di Indonesia. Tidak terkecuali para pengajar siswa tunagrahita di SLB N 1 Gianyar. Tantangan yang dihadapi terletak pada kolaborasi materi penanaman Profil Pelajar Pancasila dengan adanya perubahan sikap dan perilaku yang telah ditunjukan selama sekolah luring. Sehingga, perlu ada kolaborasi antara keterampilan guru dan keselarasan materi untuk dapat menarik minat belajar siswa agar dapat fokus belajar kembali.
Secara aspek pedagogi, para guru mengetahui bahwa pemberian media pembelajaran melalui video animasi dapat menarik minat belajar siswa tunagrahita. Akan tetapi, keterbatasan keterampilan menyebebabkan guru tidak mampu menghasilkan media pembelajaran berbasis video yang lebih interaktif.
Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM), terdiri atas Ni Luh Dian Kesumawati, Putu Nado Swastika, Putu Paundra Ananda dari Program Studi S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Anak Agung Istri Callysta Athalia dari Program Studi S1 Sistem Informasi, serta Luh Tusna Putri Darmayanti dari Program Studi S1 Akuntansi mencoba turut serta memberikan solusi terhadap tantangan tersebut. Di bawah binaan, Dr. Dewa Bagus Sanjaya M.Si. dilaksanakan program bertajuk “Coaching dan Mentoring Pendidikan Karakter Pancasila Berbasis Powtoon bagi Guru SLB N 1 Gianyar untuk Penanaman Karakter Anak Tunagrahita”.
Program yang telah disusun dari awal tahun 2022 ini, menurut Ketua Tim, Dian Kesumawati merupakan bentuk nyata kepedulian tim terhadap para siswa tunagrahita melalui uluran tangan para pengajar agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan negeri ini. Program ini pun berhasil lolos didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Saat ini tim sedang mempersiapkan menuju Penilaian Kemajuan Pelaksanaan PKM (PKP2) oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek. Bentuk pelaksanaan kegiatan secara luring melalui agenda observasi, pengenalan kegiatan kepada mitra, pemaparan materi sosialisasi, pelatihan dan pendampingan serta evaluasi kegiatan dengan melibatkan 16 orang guru siswa tunagrahita sebagai mitra,” jelas Dian Kesumawati, Kamis (8/9/2022).
Diharapkan, program ini dapat membantu para guru dalam menggunakan powtoon sebagai sarana pembuatan video animasi pembelajaran yang dikombinasikan, khususnya dengan prinsip Penguatan Karakter Profil Pelajar Pancasila.
Kepala SLB N 1 Gianyar, I Gede Cakra, S.Pd., M.Pd., menyampaikan apresiasi dan berterimakasih atas keberlangsungan program ini. Ia berharap jenis kegiatan ini dapat berlanjut dengan tetap mengedepankan ide-ide kreatif. (rls/hms)