Singaraja- Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) sebagai lembaga akademik mengembangkan penggunaan hybrid micro teaching. Hal ini tidak hanya sebagai bagian dari era teknologi, tetapi sekaligus sebagai langkah untuk menyikapi perkembangan trend pembelajaran, khususnya di era new normal.
Pelatihan dilakukan oleh Undiksha melalui Laboratorium Pendidikan Terpadu (Labdikdu). Kegiatan ini mengundang dosen dan mahasiswa sebagai peserta. Peserta tidak hanya diberikan pemahaman terkait pelaksanaan hybrid micro teaching, tetapi juga sarana yang dibutuhkan dan penggunaannya.
Kepala Labdikdu Undiksha, Prof. Dr. Putu Budi Adnyana, M.Si., menjelaskan pelatihan dilaksanakan pada 17 sampai 21 Juli 2022 dengan peserta terbagi ke dalam beberapa kelompok. “Jadi setiap angkatan itu dilatih 10 orang,” jelasnya, Kamis (21/7/2022).
Terdapat empat kelebihan menggunakan hybrid micro teaching. Pertama, dapat melatih komponen keterampilan dasar mengajar secara utuh dan dapat menampilkan materi bergerak. Kedua, lebih fleksibel. Mahasiswa dapat mengikuti perkuliahan, baik secara luring maupun daring. Ketiga, pada pembelajaran ini tetap terjadi interaksi sosial, karena tetap ada mahasiswa yang mengikuti pembelajaran secara luring. Keempat, bagaimana mahasiswa maupun dosen dapat berlatih menggunakan perangkat-perangkat teknologi yang digunakan dalam pembelajaran. “Ini merupakan tren pembelajaran ke depan,” katanya.
Diharapkan, pelatihan ini dapat memotivitasi para dosen untuk mengimplementasi hybrid micro teaching dalam perkuliahan dan ke depan dapat menjadi rujukan dari lembaga-lembaga lain. (hms)