Singaraja- Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) kembali meraih prestasi tingkat internasional. Prestasi tersebut dari dua ajang yang diselenggarakan Indonesian Young Scientist Association (IYSA) pada 9-12 April 2022 di Surabaya. Tercatat ada tujuh medali yang berhasil diraih.
Pada ajang bergengsi itu, terdapat tujuh tim Undiksha yang bersaing. Enam tim diantaranya pada International Youth Bussiness Competition (IYBC) dengan raihan tiga medali emas dan tiga medali perak, serta satu tim pada Global Competition for Life Sciences (GloCoLiS) dengan raihan medali perak. Prestasi ini dipersembahkan melalui berbagai karya inovatif, seperti AT-Fection, yaitu sistem kunci pintu otomatis dengan menggunakan face detection dan face recognition. Ada pula manajemen marketing untuk produk daur ulang sampah plastik, cookies oatmeal yang memanfaatkan pisang merah, produk garam spa, produk pakan ternak, Dotmed Solution yang merupakan suatu bisnis di bidang jasa teknologi informasi yang menjadi penghubung antara freelancer dan konsumen, serta produk selai suweg. Karya inovasi tersebut harus bersaing dengan produk dari puluhan tim yang berasal dari lima negara.
Raihan prestasi ini disampaikan kepada Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Hubungan Masyarakat Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Suastra, M.Pd, Selasa(19/4/2022). Ia pun memberikan apresiasi dan mengungkapkan rasa bangganya. “Ini luar biasa. Pimpinan tentu sangat mengapresiasi, termasuk untuk para pembimbing,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan, prestasi tidak hanya dapat memberikan kontribusi untuk pemeringkatan Undiksha, khususnya bidang kemahasiswaan. Lebih dari itu juga untuk meningkatkan daya saing mahasiswa maupun ketika sudah menjadi lulusan. “Prestasi ini sangat bermanfaat bagi individu mahasiswa, bisa dijadikan pendamping ijazah yang bisa dipakai untuk melengkapi saat melamar pekerjaan. Karena itu, saya mengajak mahasiswa untuk semangat mengikuti kompetisi,” ucapnya.
Wakil Rektor yang sempat menjabat sebagai Direktur Pascasarjana Undiksha ini menyatakan akan memberikan penghargaan bagi mahasiswa berprestasi. “Ini dilakukan setiap tahun. Penghargaan prestasi tahun ini diberikan tahun depan,” imbuhnya.
Perwakilan tim, Ni Putu Ayu Yuli Sumadianti mengaku bangga atas raihan prestasi tersebut. Menurutnya itu tidak lepas dari peran para pembimbing. Ke depan, ia berkeinginan untuk terus melakukan perbaikan terhadap produknya, yaitu cookies oatmeal. “Kami ingin produk ini bisa semakin baik agar bisa diikutkan dalam PMW,” tuturnya.
Sementara itu, mahasiswa Putu Satya Dadi Saputra mengaku ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam mengikuti kompetisi ini. Seperti waktu persiapan, pembuatan produk, dan bahan presentasi. “Kami membuat produk garam spa. Berbagai hal kami harus persiapkan,” ungkapnya. (hms)