Ancaman intoleransi dan radikalisme belakangan ini santer beredar di tanah air. Supaya itu tak terus berlanjut, seluruh lapisan masyarakat, khususnya generasi muda perlu melakukan langkah-langkah antisipasi, salah satunya dengan meningkatkan pemahaman terhadap falsafah bangsa. Demikian disampaikan Kapolda Bali, Irjen. Pol. Dr. Petrus Reindard Golose saat mengisi kuliah umum di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Selasa (2/5) kemarin.
Pada kuliah yang memaparkan materi “Mengantisipasi Ancaman Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme” itu, Kapolda menyampaikan saat ini ancaman berbau memecah belah bangsa semakin banyak. Jika dibiarkan, lambat laun akan berubah menjadi kenyataan. Oleh sebab itu, perlu ada langkah-langkah antisipasi, terutama dari generasi muda yang nantinya menjadi penerus bangsa. Salah satu caranya dengan meningkatkan wawasan nusantara, memaknai nilai Bhineka Tunggal Ika, UUD 1945, dan Pancasila yang seluruhnya menjadi falsafah negara. “Kuliah umum ini memberikan materi wawasan nusantara. Bagaimana cara memandang kita sebagai bangsa, bagaimana tetap setia dengan kesepakatan. Itu adalah makna wawasan nusantara,” tegasnya.
Tak hanya itu, Kapolda kelahiran Manado, Sulawesi Utara ini juga menyebutkan saat ini kelompok radikalisme yang memiliki keterkaitan dengan bom Bali I dan II yang sebelumnya telah kembali ke Afganistan dan Philipina Selatan, mulai datang ke Indonesia. Hal ini pun perlu juga diwaspadai masyarakat. Sementara itu, khusus mengenai kuliah umum, ia mengaku respon dari seluruh peserta sangat baik. “Bali memiliki tingkat toleransi sangat tinggi dan boleh dikatakan luar biasa. Dan ini saya rasakan ada dan sangat menggelora di gedung ini,” ucapnya. Sementara itu, Wakil Rektor I, Prof. Dr. Ida Bagus Arnyana, M.Si., yang mewakili Rektor, Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., mengungkapkan pelaksanaan kuliah umum yang bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional ini sebagai salah upaya untuk memperkuat rasa cinta terhadap Indonesia. Hal ini juga penting untuk bekal para mahasiswa saat lulus kelak. “Lulusan disini sebagian besar akan mengarah jadi guru. Mereka akan mengajar anak-anak. Jadinya sikap toleransi ini harus dimiliki,” tegasnya.
Selain melalui Kapolda, pemahaman akan sikap toleransi terhadap seluruh mahasiswa juga diberikan melalui mata kuliah khusus, seperti Kewarganegaraan dan Pancasila. “Seluruh mahasiswa wajib dapat ini. Kami ingin mereka semakin cinta Indonesia,” tandasnya.
Kuliah umum yang diakomodir UKM Menwa Undiksha ini diikuti ratusan mahasiswa dari berbagai program studi yang sebagian besar merupakan penerima beasiswa. Antusiasmenya untuk berdiskusi juga sangat tinggi.