DALAM rangka mengembangkan minat mahasiswa dalam berwirausaha, berbagai program dan wadah telah dibuat oleh Universitas Pendidikan Ganesha. Mulai dari adanya program Mahasiswa Wirausaha (PMW), Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM), dan organisasi kewirausahaan. Hal ini tentunya membuka peluang yang sangat besar bagi mahasiswa untuk berwirausaha. Peluang itulah dimanfaatkan oleh I Kadek Aldi Parera Putra. Mahasiswa Prodi Akuntansi (S1) ini mengembangkan usaha dibidang pertanian yang diberi nama Klumpu Fresh. Klumpu dalam bahasa Bali adalah tempat penyimpanan padi. “Di sinilah padi di simpan sebelum diolah menjadi beras. Jadi disini saya menamakan klumpu fresh memiliki arti tempat penyimpanan produk berupa makanan pokok yang segar sebelum di olah pada dapur masyarakat,” ujarnya, Rabu (18/8/2021).
Jiwa kehirausahaan mahasiswa asal Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan ini sudah muncul sejak duduk di bangku sekolah dasar. Hal tersebut ditunjukkan dengan kegemarannya dalam berjualan aneka jenis barang, seperti bunga kamboja, kembang api, agen asuransi, jasa editing, sepatu dan sebagainya, Perjalannya itu menjadikannya focus pada usahanya saat ini. “Jadi yang utama saya berminat berwirausaha karena keinganan saya dalam mencapai tujuan sukses membanggakan orangtua, mengubah pandangan masyarakat dan memiliki kehidupan yang lebih layak kedepannya,” sambungnya.
Meski usaha yang saat ini dijalankan tidak selaras dengan disiplin ilmu yang ditempuh di bangku kuliah, namun baginya itu tidak menjadi persoalan. Ilmu tidak akan rugi didapatkan, karena dalam prodi akuntansi, ia tidak hanya mendapatkan mata kuliah mengenai akuntansi saja, tetapi juga mata kuliah lain, seperti mata kuliah kewirausahaan, bisnis digital dan manajamen usaha.
Langkahnya untuk menekuni usaha ini didasari atas rendahnya harga yang diberikan oleh pengepul kepada petani. Seringkali kondisi ini membuat petani mengeluh. “Saya memilih usaha ini karena bibi saya merupakan seorang petani. Hasil panennya dulu dihargai dengan harga yang rendah oleh pengepul dan terdapat jalur pendistribusian yang panjang dari petani hingga sampai ke konsumen. Jadi dari proses selama sebulan mereka hanya mendapat sedikit, bisa di bilang hanya cukup untuk makan sehari hari,” ungkapnya. Selain permasalahan harga, lanjutnya petani juga seringkali mengalami permasalahan dalam hal pendistribusian hasil panen, apalagi ditambah dalam masa pandemi adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Oleh karena itu, dirinya berinisiatif untuk membuat sebuah layanan yang dapat membantu petani dan masyarakat agar saling terhubung. “Begitu juga dengan petani lainnya yang kesulitan dalam pendistribusian hasil panennya. Selain itu kebetulan waktu itu sedang pandemi, ada pembatasan tempat kerja, mall, hingga pasar pasar tradisional, tentunya ini membuat kesulitan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya, yaitu makanan. Jadi dari itu saya berinisiatif untuk membuat sebuah layanan yang dapat membantu petani dan masyarakat agar saling terhubung,” tambahnya.
Meskipun masih berstatus mahasiswa yang berarti dirinya masih disibukkan dengan kegiatan kampus, baik itu perkuliahan maupun organisasi, tapi mahasiswa yang berulang tahun pada 6 Agustus ini mengaku masih dapat menjalankan usahanya. “Sebenernya kuliah dan usaha memiliki proporsi dan tanggung jawab yang berbeda. Namun untungnya untuk saat ini dalam merintis usaha masih menjalankan sistem kuliah online yang fleksibel. Jadi saya bisa mengatur waktu kapan untuk kuliah, usaha, dan organisasi. Disini saya mencoba untuk membuat skala prioritas mana yang dikerjakan lebih dulu. Hingga saat ini bisa di bilang saya masih lancar menjalankan keduanya,” tuturnya.
Meskipun banyak usaha sejenis, mahasiswa kelahiran tahun 2001 ini mengaku itu tidak menjadi halangan untuk berkembang. Baginya rejeki akan datang kepada mereka yang konsisten dalam mencoba dan berusaha. Hal tersebut bisa dibilang terbukti benar, karena usahanya ini mampu menghasilkan omset puluhan juta dan keuntungan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Selain itu, usaha ini dapat menjadi lapangan pekerjaan bagi sejumlah warga.
Keberhasilan Aldi dalam mengembangkan usaha Klumpu Fresh miliknya tentu tidak terlepas dari dukungan lembaga dan para dosen. Apalagi ia juga tergabung dalam komunitas YES FE yang merupakan wadah yang menampung mahasiswa bisnis di Fakultas Ekonomi Undiksha. Ia bisa mendapat banyak pengetahuan, informasi, dan juga relasi yang berguna untuk usahanya kedepan. Kehadiran usahanya ini diharapkan dapat membantu lebih banyak petani dan masyarakat untuk saling memenuhi kebutuhan. “Untuk menunjang hal tersebut saya telah merancang sebuah website untuk memudahkan costumer dalam mengetahui produk dari petani dan prosesnya,” sambungnya.Menurutnya, sekarang adalah waktu yang tepat bagi kaum muda Indonesia untuk jadi wirausaha, untuk membangun dan mengembangkan UMKM guna menciptakan lapangan pekerjaan dan mendorong perekonomian masyarakat. (hms)